Medan, (Lapan Anam)
Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB. MABMI) Sumatera Utara, H. Syamsul Arifin, SE bergelar Datuk Sri Lelawangsa Hidayatullah meminta Pimpinan Wilayah Angkatan Muda Ka'bah (PW. AMK) Sumatera Utara di bawah komando Aswan Jaya, SH mengutamakan kaderisasi organisasi dalam rancangan program kerjanya.
Permintaan itu disampaikan Syamsul pada Pelantikan AMK Sumut di Kebun Bunga Jalan Gajah Mada Medan, Rabu (9/1) malam.
Lebih lanjut, Datuk (panggilan akrab Syamsul Arifin-red) mengatakan, saat ini melahirkan kader yang taat dan patuh pada roda organisasi sangat sulit.
Apalagi, kata dia, belakangan ini banyak kader organisasi atau partai yang berkhianat dan melupakan partai dan organisasi yang membesarkan namanya. “Ini yang sering dilupakan oleh kita,” ujar Syamsul.
Karenanya, Datuk yang juga Bupati Langkat itu, AMK Sumut perlu mengutamakan kaderisasi dalam program kerjanya pada periode yang baru itu.
Menurut Syamsul, kalau perlu AMK Sumut membuat konsep yang matang dan memiliki strategi sehingga tidak ada kader yang berkhianat dan berdusta pada partai atau organisasi. “Tunjukkan konsep itu dalam astu tahun ini,” tegas Syamsul.
Selain Syamsul, perhelatan itu juga dihadiri, H. Bahdin Nur Tandjung, SE MM, (Rektor UMSU), Fadly Nurzal, S.Ag (Ketua DPW PPP Sumut), anggota DPRD Sumut, Rizal Sirait, Ahmad Hosen Hutagalung, perwakilan KNPI Sumut, Erika Perangin-angin, Ketua Umum Pimpinan Nasional AMK, Syafruddin Anhar dan undangan lainnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara, H. Fadly Nurzal, S.Ag dalam sambutannya mengatakan, dalam menghadapi Pilpres 2009, PPP membutuhkan perolehan suara sekira 15 persen.
Fadly menambahkan, upaya-upayan yang dilakukan partainya ntuk merebut 15 persen suara itu salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi dan konsolidasi internal dan eksternal.
Untuk itu, Fadly meminta AMK Sumut sebagai organisasi ortonom PPP, segera merapatkan barisan dan memperbanyak program kerja yang menyentuh kepada masyarakat. AMK Sumut, kata dia, harus mengedepankan silaturrahim dan kekompakan.
“Siapapun yang ingin memecah belah kita harus dihadapi,” tandas Fadly.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPR RI asal Sumut, H. Hasrul Azwar dalam pidatonya. Hasrul yakin PPP bisa merebut suara lebih dari 15 persen dalam Pilpres. “Kita juga pernah jaya di Aceh dan Jakarta. Kenapa keberhasilan yang lalu tidak bisa kita ulang,” tegas Hasrul.
Hasrul dalam kesempatan itu juga menyatakan dukungan partainya kepada Syamsul Arifin untuk menjadi Gubernur Sumatera Utara. Menurut Hasrul, Syamsul memiliki latar belakang yang sudah teruji dan tidak perlu diragukan lagi.
“Sosok Syamsul Arifin sangat besar pengaruhnya pada Pilpres 2009 mendatang,” sebut Hasrul yang disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Sebelumnya, dukungan yang sama juga disampaikan Ketua AMK Sumut, Aswan Jaya, SH. Dikatakan Aswan, konsentrasi program kerja AMK Sumut adalah pelajar terutama dalam pembinaan pendidikan politik. Hal itu, ucap Aswan, dimaksudkan untuk memahami arti demokrasi yang sebenarnya. (ms)
Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB. MABMI) Sumatera Utara, H. Syamsul Arifin, SE bergelar Datuk Sri Lelawangsa Hidayatullah meminta Pimpinan Wilayah Angkatan Muda Ka'bah (PW. AMK) Sumatera Utara di bawah komando Aswan Jaya, SH mengutamakan kaderisasi organisasi dalam rancangan program kerjanya.
Permintaan itu disampaikan Syamsul pada Pelantikan AMK Sumut di Kebun Bunga Jalan Gajah Mada Medan, Rabu (9/1) malam.
Lebih lanjut, Datuk (panggilan akrab Syamsul Arifin-red) mengatakan, saat ini melahirkan kader yang taat dan patuh pada roda organisasi sangat sulit.
Apalagi, kata dia, belakangan ini banyak kader organisasi atau partai yang berkhianat dan melupakan partai dan organisasi yang membesarkan namanya. “Ini yang sering dilupakan oleh kita,” ujar Syamsul.
Karenanya, Datuk yang juga Bupati Langkat itu, AMK Sumut perlu mengutamakan kaderisasi dalam program kerjanya pada periode yang baru itu.
Menurut Syamsul, kalau perlu AMK Sumut membuat konsep yang matang dan memiliki strategi sehingga tidak ada kader yang berkhianat dan berdusta pada partai atau organisasi. “Tunjukkan konsep itu dalam astu tahun ini,” tegas Syamsul.
Selain Syamsul, perhelatan itu juga dihadiri, H. Bahdin Nur Tandjung, SE MM, (Rektor UMSU), Fadly Nurzal, S.Ag (Ketua DPW PPP Sumut), anggota DPRD Sumut, Rizal Sirait, Ahmad Hosen Hutagalung, perwakilan KNPI Sumut, Erika Perangin-angin, Ketua Umum Pimpinan Nasional AMK, Syafruddin Anhar dan undangan lainnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara, H. Fadly Nurzal, S.Ag dalam sambutannya mengatakan, dalam menghadapi Pilpres 2009, PPP membutuhkan perolehan suara sekira 15 persen.
Fadly menambahkan, upaya-upayan yang dilakukan partainya ntuk merebut 15 persen suara itu salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi dan konsolidasi internal dan eksternal.
Untuk itu, Fadly meminta AMK Sumut sebagai organisasi ortonom PPP, segera merapatkan barisan dan memperbanyak program kerja yang menyentuh kepada masyarakat. AMK Sumut, kata dia, harus mengedepankan silaturrahim dan kekompakan.
“Siapapun yang ingin memecah belah kita harus dihadapi,” tandas Fadly.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPR RI asal Sumut, H. Hasrul Azwar dalam pidatonya. Hasrul yakin PPP bisa merebut suara lebih dari 15 persen dalam Pilpres. “Kita juga pernah jaya di Aceh dan Jakarta. Kenapa keberhasilan yang lalu tidak bisa kita ulang,” tegas Hasrul.
Hasrul dalam kesempatan itu juga menyatakan dukungan partainya kepada Syamsul Arifin untuk menjadi Gubernur Sumatera Utara. Menurut Hasrul, Syamsul memiliki latar belakang yang sudah teruji dan tidak perlu diragukan lagi.
“Sosok Syamsul Arifin sangat besar pengaruhnya pada Pilpres 2009 mendatang,” sebut Hasrul yang disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Sebelumnya, dukungan yang sama juga disampaikan Ketua AMK Sumut, Aswan Jaya, SH. Dikatakan Aswan, konsentrasi program kerja AMK Sumut adalah pelajar terutama dalam pembinaan pendidikan politik. Hal itu, ucap Aswan, dimaksudkan untuk memahami arti demokrasi yang sebenarnya. (ms)