fashion pria

DPRD SUMUT KECEWA PROGRAM KERJA DISKANLA

Medan, (Lapan Anam)

DPRD Sumatera Utara melalui Komisi B Bidang Perekonomian menyatakan kekecewaan mereka atas program kerja tahun anggaran 2008 yang disusun Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanda).

"Kita sangat kecewa, prihatin dan bahkan geram karena sebagian program kerja yang disusun Diskanla sama sekli tidak bersentuhan langsung dengan kepentingan nelayan," ujar anggota Komisi B, Abdul Hakim Siagian, usai rapat kerja Komisi B dengan Diskanla Sumut di Medan, Senin (14/1).

Rapat dengar pendapat tersebut dipimpin Ketua Komisi B Belly Simanjuntak dan dihadiri para anggota Komisi B dan jajaran di lingkungan Diskanla Sumut.

Menurut Hakim, Komisi B DPRD Sumut telah berupaya membantu meningkatkan alokasi anggaran di Diskanla Sumut. Tahun ini total anggaran di Diskanla Sumut tercatat hampir Rp46 miliar, terdiri atas Rp14,546 miliar dari APBN, Rp29,040 miliar dari APBD dan Rp2,365 miliar dari loan ADB.

"Anggaran Diskanla bisa ditingkatkan hingga 76 persen lebih dibanding anggaran tahun lalu, tapi pada saat 'di-breakdown' kita tidak melihat program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat nelayan," katanya.

Peningkatan alokasi anggaran Diskanla dinilai justru berbanding
terbalik dengan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. "Anggaran lebih banyak habis untuk pihak-pihak yang mengurusi nelayan, bukan untuk nelayannya," katanya.

Ia menunjuk contoh keberadaan program lomba masak PKK Sumut serta program-program pembinaan aparat dan survei-survei yang dinilai tidak bersentuhan langsung dengan nelayan.

Pada kesempatan itu Abdul Hakim Siagian juga mempertanyakan keberadaan SMK Perikanan di Talawi, Kabupaten Batubara, yang sampai saat ini belum juga dioperasikan, padahal sudah selesai sejak dua tahun silam.

"Dalam rencana program Diskanla tahun ini keberadaan SMK itu juga sama sekali tidak tersentuh, padahal Diskanla selalau meributkan rendahnya kesejahteraan karena SDM nelayan yang rendah," ujarnya.

Sehubungan dengan itu ia meminta agar Diskanla lebih fokus dalam menetapkan program-program kerjanya, terutama fokus terhadap program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat nelayan.

"Di depan kita secara nyata nasib nelayan tidak pernah bisa disejahterakan, sementara program-program kerja Diskanla tidak juga fokus apalagi bersentuhan langsung dengan masyarakat nelayan," ujar Abdul Hakim Siagian.(ms)