fashion pria

Dijemput Paksa KPK, Ramli Pucat

Medan (Lapan Anam)
Wajah Wakil Wali Kota Medan Ramli MM, mendadak pucat. Dia yang biasa mengumbar senyum kepada siapa saja yang menatapnya, malah sayu dan kuyu. Ini terjadi say 5 penyidik KPK menjemputnya secara paksa untuk dibawa ke Jakarta, Kamis (3/1).
Dia dijemput paksa dari Balai Kota Medan dan langsung dibawa ke Bandara Polonia, guna diterbangkan ke Jakarta. Wartawan baru tahu sekitar pukul 19.00 tentang keberadaan Ramli berada di bandara bersama penyidik KPK.
Saat dibawa paksa memasuki pesawat Lion Air yang akan membawanya ke Jakarta, sekitar pukul 21.10 WIB, Ramli berjalan menunduk tanpa mau menjawab pertanyaan wartawan.
Puluhan wartawan yang menunggu Ramli di Bandara kecewa, tidak dapat memperoleh informasi dari Wakil Walikota Medan itu.
Mengenakan baju warna krem dan jaket warna merah, Ramli hanya terdiam. Membisu. Wajahnya pucat pasi. Dia nampak malu dan ketakutan.
Semula, Ramli akan diterbangkan dengan pesawat Lion Air JT 387, namun di delay. Wartawan sempat senang, karena punya waktu mencari informasi lebih dalam.
Dikawal ketat 5 penyidik KPK, Ramli berada di ruang tunggu Toba Lounge lantai dua keberangkatan internasional, yang memang digunakan untuk keberangkatan domestik setelah Bandara polonia terbakar 1 Desember 2007.
Tapi Ramli membelakangi kaca,sehingga wartawan hanya bisa melihat sekilas.
Ramly menurut rencana tiba di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Setibanya di Jakarta, ia langsung dibawa ke Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.
Wali Kota Medan Abdillah, telah lebih dulu ditahan oleh KPK, (2/1), dalam kasus penyalahgunaan APBD Kota Medan periode 2002-2006. Ramli bersama Abdillah telah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus tersebut sejak November 2007.
KPK menyatakan akibat perbuatan korupsi yang disangkakan kepada Abdillah dan Ramly, negara dirugikan setidaknya Rp29,69 miliar, yaitu Rp3,69 miliar dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran,dan Rp26 miliar dalam kasus penyalahgunaan APBD Kota Medan periode 2002-2006.
Kasus dugaan korupsi APBD yang melibatkan Abdillah dan Ramly termasuk kasus dugaan korupsi tukar guling 19 aset milik pemerintah kota Medan yang dilepas ke pihak ketiga dengan harga yang lebih rendah dari harga yang wajar.(ms)