fashion pria

Pemuda Muhammadiyah Ajak Umat Hijrah Dari Korupsi

Medan (Lapan Anam)

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Utara, mengajak umat Islam agar memaknai Tahun Baru Islam 1 Muharram 1429H, agar hijrah dari perbuatan korupsi, baik korupsi uang negara melalui APBD maupun korupsi waktu yang dapat merugiakan umat Islam.

"Tahun Baru Islam 1429H, mari kita jadikan sebagai tahun hijrah korupsi. Kader-kader Pemuda Muhammadiyah setidaknya menjadi garda terdepan untuk mewujudkan umat bebas korupsi," kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumut, Anang Anas Azhar S.Ag didampingi Sekretaris Komandan Wilayah (Sekdanwil) KOKAM Pemuda Muhammadiyah, Jhon April menjawab wartawan di gedung dakwah Muhammadiyah Sumut, Jalan SM Raja Medan, Selasa (8/1).

Pernyataan Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara itu, sekaitan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1429H atau bertepatan tanggal 8 Januari 2008.
Anang menjelaskan, makna hijrah sesungguhnya mengajak umat Islam untuk berubah. Berubah dari kondisi yang tidak baik ke arah yang lebih baik. Sepanjang Tahun 1428H saja, lanjutnya, banyak hal yang dilakukan umat Islam yang sengaja atau tidak sengaja bertentangan dengan ajaran agama.

Salah satu tindakan itu, ujarnya, adalah perbuatan korupsi. Korupsi bukan saja mengambil uang negara lewat APBD secara tidak sah yang melibatkan para pejabat. Namun lebih jauh dari itu, ketidaksiplinan waktu juga merupakan bagian dari tindakan korupsi.

"Misalnya, seorang guru tidak mengajak atau mengabaikan waktu mengajarnya, juga masuk kategori korupsi yang merugikan sebelah pihak," kata Anang yang juga mahasiswa S2 IAIN Sumatera Utara ini.

Di bagian lain, Ia mengajak seluruh elemen masyarakat di Sumut untuk bersatu memegang teguh amar ma'ruf nahi munkar. Kepada ulama, Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara meminta untuk tetap konsisten menjalankan fungsinya sebagai penyampai risalah Islam, bukan justru sebaliknya memback-up perbuatan korupsi.

Hari Nurani
Di lain pihak, Pemuda Muhammadiyah juga meminta umat Islam menggunakan hati nuraninya dalam Pilgub Sumut pada 2008. Menurutnya, satu suara untuk memilih calon Islam sangat berarti untuk syiar umat Islam untuk 5 tahun mendatang.

"Kita juga mengajak kader-kader Pemuda Muhammadiyah untuk tidak golput dalam Pilgub Sumut 2008 mendatang. Sebagai warga negara harus ikut serta memberikan pembelaan terhadap syiar Islam," ujar Anang. (ms)