fashion pria

DPRD Sumut Minta Distan Fokus Pada kepentingan Petani

Medan,(Lapan Anam)

Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara (Sumut) meminta Dinas Pertanian (Distan) Sumut, agar lebih memfokuskan program-program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan petani.

"Sejauh ini sebagian besar program yang yang dicanangkan belum banyak menyentuh kepentingan petani secara langsung", katanya usai rapat dengar pendapat antara Komisi B dengan Distan Sumut di Medan, Rabu,(9/1) .

Menurut dia, fokus atau tidaknya program-program Distan Sumut akan sangat menentukan kesuksesan instansi itu dalam mengangkat kehidupan petani yang merupakan mayoritas penduduk Sumut.

"Selama ini Distan Sumut bisa dikatakan gagal dalam mengangkat kehidupan petani. Lahan pertanian semakin sempit, harga pupuk semakin mahal, bibit susah, dan pada gilirannya panen raya harga produk pertanian anjlok tidak tertahankan," ujarnya.

Hakim mengatakan jajaran Distan Sumut harus bekerja ekstra keras jika memang ingin berhasil di bidang tugas mereka, apalagi dengan anggaran yang boleh dikatakan sangat minim.

Tahun ini RAPBD Sumut hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp32,572 miliar untuk sektor pertanian. Meski naik dibanding tahun lalu yang hanya Rp20,61 miliar, namun alokasi anggaran tersebut tetap dinilai minim.

"Jika ditambah dengan anggaran dari APBN Provinsi dan dana alokasi khusus untuk kabupaten/kota yang juga berasal dari APBN, maka total anggaran sektor pertanian di Sumut untuk tahun ini hanya Rp284,613 miliar dan itu jauh dari mencukupi," katanya.

Komisi B DPRD Sumut sendiri juga melihat "break-down" dari alokasi anggaran yang ditetapkan Distan Sumut untuk tahun 2008 banyak yang belum menyentuh langsung kepada kepentingan petani.

Ia menyebut contoh seperti proyek pembuatan SID JIDES, JITUT, TAM, PLB dan optimalisasi lahan sebesar Rp1 miliar lebih yang dinilainya tidak bersentuhan langsung dengan petani.

Demikian juga dengan sejumlah proyek lain seperti proyek monitoring, pembinaan konversi dan sejumlah proyek lainnya yang dipatok membutuhkan anggaran hingga miliaran rupiah.

"Semua itu tidak bersentuhan langsung dengan petani kita. Mereka butuh program-program yang secara nyata dapat meningkatkan pendapatan sekaligus taraf hidup mereka dan itu yang harus dibuat Distan Sumut," ujarnya.

Untuk itu Komisi B DPRD Sumut meminta Distan Sumut segera merumuskan langkah-langkah kongkrit agar program-program yang diluncurkan benar-benar diharapkan masyarakat petani.

Ia berharap Distan Sumut benar-benar fokus kepada program-program terarah seperti melalui penetapan sentra-sentra produk pertanian tertentu yang memiliki daya saing tinggi untuk daerah-daerah tertentu.

Ia mencontohkan penetapan sentra bagi produk pisang barangan dan jagung-jagungan di Kabupaten Deli Serdang, sentra jeruk di Berastagi atau sentra sayur-mayur di sejumlah daerah lain.

Dengan menetapkan sentra produksi untuk produk-produk pertanian yang memiliki daya saing tinggi serupa itu, menurut dia, akan mampu meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan petani.

"Hasil pertanian akan memiliki nial jual untuk dipasarkan sekaligus bisa bersaing dengan produk-produk pertanian impor yang kini banyak beredar di daerah kita," katanya.(ms)