fashion pria

Profil Rekan



David Susanto SE

Dari Membela Petani dan Nelayan
Hingga Jadi Anggota Panwas Pilgubsu

TERLAHIR dari keluarga saudagar, tapi banyak bergaul dengan buruh. Lalu saat menjadi wartawan, akrab dan gigih membela kepentingan petani dan nelayan. Malah bersama rekan seprofesinya dia membentuk Kaukus Wartawan Peduli Petani dan Nelayan (KWPPN), sekaligus menjabat sebagai sekretaris kaukus.

Dia adalah David Susanto SE, kelahiran Medan 19 Juli 1973 yang Selasa (15/1) dilantik DPRDSU menjadi salah seorang anggota Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2008. Dia kemudian secara aklamasi ditunjuk sebagai ketua Panwas oleh semua anggota, saat rapat pleno pertama seusai pelantikan.

Pria yang hobby main billiar ini, berpenampilan sederhana. Tawanya lepas saat menyaksikan sesuatu yang aneh dan dianggapnya lucu. Tapi keningnya berkerut ketika melihat rakyat kesulitan menghadapi hidup. Dia protes jika rakyat dizolimi dan dia punya komitmen yang jelas untuk memihak kepentingan rakyat tertindas.

Kecintaannya memperjuangkan kepentingan rakyat, mengantarkannya menjadi wartawan yang cukup kritis menyoroti kebijakan pemerintah. Lewat beritanya yang tajam di media tempat bekerja, David Susanto sering membuat kuping pejabat publik menjadi merah padam.

Namun David tetap wartawan yang berkiblat kepada profesionalitas, sehingga dalam kancah pergaulan publik namanya mudah dikenal. Dan ketika DPRDSU membuka pendaftaran anggota Panwas Pilgubsu 2008, dia berhasil memperoleh scoring tertinggi dari 9 nama yang diajukan tim seleksi ke Komisi A DPRDSU untuk ditetapkan sebagai anggota Panwas Pilgubsu.

Bagaimana tanggapan David soal jabatan barunya itu ? Pilgubsu kata dia, merupakan ajang demokrasi yang harus menjadi milik rakyat. Karenanya, Pilgubsu harus damai dan berlangsung adil, jujur dan bermartabat.

“Sebagai anggota Panwas, insya Allah saya berupaya menjalankan amanah sebagai pengawas. Kita berharap Pilgubsu kali ini berlangsung damai dan jauh dari praktek curang”, katanya menjawab wartawan seusai dilantik jadi anggota Panwas.

David Susanto nampaknya sadar betapa tugas yang diembannya sebagai Panwas sangat berat. Tahapan-tahapan Pilgubsu itu sendiri, ibarat tikungan dipinggir jurang dengan batu cadas terjal. Kerawanannya cukup tingkat. Banyak pihak berkepentingan mencampuri Pilgubsu, menjadi faktor paling rawan yang harus diwaspadai.

Namun David Susanto yakin, jika berkordinasi dan saling menjalin komunikasi timbal balik antar stakeholder Pilkada, semuanya bisa diatasi. “Aturan mainnya sudah ada dan kita harapkan semua mematuhi aturan main yang telah disepakati”, katanya.

Terpilihnya David Susanto menjadi anggota Panwas, memang sudah diprediksi sebelumnya. Dan dengan jaringannya yang luas, diyakini dia mudah membangun akses ke berbagai pihak. Baik dengan penyelenggara pilkada (KPU dengan jajaran ke bawah), peserta pilkada (calon plus parpol), pemantau independen pilkada, masyarakat, pemerintah dan pihak lain mempunyai kepentingan yang sama atas pilkada.

Karenanya, seperti diharapkan Sekdaprovsu Muhyan Tambuse saat pelantikan , anggota panwas pilkada harus mampu bekerja secara profesional, sehingga pelaksanaan Pilgubsu berjalan dengan baik dan sukses.

David Susanto yang saya kenal, memiliki talenta kepemimpinan yang sejuk. Saya yakin, dia juga tahu betapa tugas Panwas Pilgubsu sungguh berat mengingat yang dihadapi adalah para politisi dan partisannya bisa menghalalkan segala macam cara demi mencapai kemenangan.

Tapi dengan apa yang dimiliki seorang David Susanto dan melihat semua anggota Panwas terdiri dari tokoh yang sudah teruji, semua masalah akan bisa diatasi. Semoga. (Mayjen Simanungkalit)