fashion pria

Profil Rekan




Usman Hasibuan SAg
DARI GURU NGAJI HINGGA JADI ANGGOTA DEWAN

MALANG melintang sebagai penceramah agama dari majlis taklim yang satu ke majlis taklim lainnya,menempanya sebagai sosok yang dekat dengan ummat.Dia lama dikenal sebagai guru ngaji, mengajar anak-anak agar bisa baca alif,ba, ta,tsa. Tapi dia juga dikenal luas diranah publik,karena tercatat sebagai aktivis berbagai organisasi.

Dia adalah Usman Hasibuan SAg, yang dilantik menjadi anggota DPRDSU sebaga Pengganti Antar Waktu (PAW), dalam rapat paripurna istimewa DPRDSU,Kamis (17/1).

Pria kelahiran Ujung Batu Jae 5 Juli 1973 ini,nampak tenang saat mengucapkan janji dan sumpah sebagai wakil rakyat. Matanya tetap teduh, raut wajahnya sejuk dan kata-katanya lentur. Sepertinya, dia belum sadar betul, kini sudah menjadi wakil rakyat dilembaga legislatif.

Guru ngaji juga pengusaha muda ini, memang tidak pernah membayangkan akan dilantik menjadi wakil rakyat di lembaga legislatif. Masalahnya, dalam pemilihan legislatif tahun lalu, dia tidak terpilih, karena hanya ditempatkan pada nomor urut dua di daerah pemilihan Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Kota Padang Sidimpuan.

Pelantikannya kemarin adalah sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) DPRDSU mewakili daerah pemilihan Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Kota Padang Sidimpuan, menggantikan almarhum Porkas Lelo (PL) Harahap yang meninggal dunia beberapa bulan lalu.

Sejak kecil, Usman Hasibuan juga tidak pernah bercita-cita menjadi anggota dewan. Sejak menjadi siswa di ibtidaiyah hingga menjadi sarjana agama, dia hanya ingin menjadi orang bermanfaat bagi orang lain.

Organg tuanya di kampung, juga berharap Usman Hasibuan kelak bisa menjadi guru ngaji, atau ustad yang tampil di mimbar sebagai khatib shalat jumat dan mubaligh saat perayaan Maulid.

Karenanya, jenjang pendidikan yang digelutinya juga semuanya berbasis pendidikan agama.Mulai dari MIN,MTSN,MAN dan IAIN Medan. Di kampungnya, dia juga diharapkan menjadi ustad yang bias mengajari manusia tentang ajaran agama.


Tapi itulah garis tangan seorang Usman Hasibuan, jejak perjalanan hidupnya dinamis. Dari guru ngaji, pengusaha muda, aktivis kampus, kini malah menjadi anggota dewan di DPRDSU mewakili Praksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Ayah tiga orang anak dan suami dari Marhayani SAg yang tinggal Jalan Sawah Halus No.10 Komplek Dolog Medan ini, memang bukan orang baru dikancah perpolitikan Sumatera Utara. Karena, selain sebagai guru ngaji, dia sudah lama terlibat langsung di kegiatan Partai Politik (Parpol). Jejak langkahnya kearah sana, sudah juga berbekas.

Malah sejak tahun 1998 atau setahun setelah menyelesaikan pendidikan di IAIN Medan, dia sudah bergabung di PAN Sumut. Mulanya sebagai Ketua Departemen Sosial PAN Sumut priode 1998-2000 dan KetuaDepartemen Petani dan Nelayan DPW PAN Sumut priode 2000-2005, hingga menjadi Wakil Sekretaris DPW PAN Sumut priode 2005-2010.

Bakat kepemimpinan Usman Hasibuan,juga sudah nampak sejak masih mahasiswa di IAIN Medan. Betapa tidak, dia pernah menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa IAIN Medan priode 1995-1997.

Malah ketiga masih mahasiswa, dia aktif dalam kegiatan-kegiatan diskusi dan seminar dikampus dan terlibat dalam kancah organisasi ekstra kampus. Dalam kegiatan ekstra kampus misalnya, dia terjun secara total. Dia bahkan pernah memegang jabatan penting di organisasi ekstra kampus,yakni sebagai Sekretaris Umum HMI Cabang Medan priode 1995-1996.

Sosok Usman memang bukan seperti dipahamankan orang kepada yang berlatar belakang pendidikan agama. Jika selama ini para ustad dianggap sebagai kaum sarungan, tapi Usman Hasibuan malah mampu memadukan antara kegiatan sosial dengan aktivitas pada berbagai organisasi termasuk di partai.

Direktur PT Bersama Mandiri Sejahtera ini, mampu membagi waktu antara kepentingan keluarga,ummat dan kegiatan partai. Namun dia bukan tife manusia sombong, malah sebaliknya sangat peramah dan familiar.

"Semuanya biasa saja, tidak ada yang istimewa.Biarkan saja berjalan seperti air mengalir. Kita ikuti saja sesuai rencana dan keputusan Tuhan", katanya suatu ketika.

Lalu apa tanggapannya soal jabatan baru sebagai anggota DPRDSU ? "Jabatan ini murni amanah dari Tuhan dan Partai,tentu harus dijalankan dengan penuh tanggungjawab",katanya seraya berharap kehadirannya di lembaga legislatif dapat membawa manfaat bagi ummat dan rakyat Sumut.

"Agenda saya tetap mengacu pada kegiatan legislatif dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Kota Padang Sidimpuan yang saya wakili", ujarnya.

Jika jabatan tidak membawa manfaat bagi orang lain, maka kata dia, itu pertanda gagal menjalankan amanah. Karenanya,dia berharap tetap dikontrol rakyat agar tidak lari dari komitmen memperjuangkan hak-hak rakyat.Semoga.(Mayjen Simanungkalit)