Medan, (Lapan Anam)
Ribuan umat Islam mengatasnamakan diri Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sumatera Utara, aksi damai di gedung DPRDSU Jalan Imam Bonjol Medan, Jum'at (6/2).
Selain menuntut Polri serius menindak dalang dan pelaku pembunuhan Ketua DPRDSU Drs H Abdul Azis Angkat MSP dalam demo maut pendukung Protap, juga menyerukan ummat Islam di Sumut merapatkan barisan dan menunggu komando.
Koordinator aksi, Agus Budianto dalam orasinya mengatakan, aksi anarkis dilakukan para pendukung Protap itu tidak bisa ditolerir. Mereka bahkan menyebut aksi anarkis itu sebagai aksi terorisme.
Tindakan brutal dan biadap yang dilakukan massa pendukung Protap hingga tewasnya pimpinan rakyat yakni Ketua DPRDSU Abdul Azis, harus dianggap serius. Apalagi melihat sikap oknum aparat yang terkesan memberi ruang bagi pendukung Protap untuk bertindak anarkis, maka ummat Islam harus merapatkan barisan.
Ustad Ibnu Hasyim dalam orasinya mengingatkan agar ummat Islam waspada, sebel;um jatuh korban berikutnya. Ketua DPRDSu sendiri sebagai bapak rakyat diperlakukan sangat biadap, maka kemungkinan hal serupa juga akan mereka lakukan kepada orang tua atau anak-anak kita.
“Maka sejak besok seluruh jamaah masjid di daerah ini harus merapatkan barisan dan tunggu komando”, katanya.
Umat Islam harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan anarkisme para pendukung Protap. Mari kita selalu bersatu namun jangan mudah terprovokasi.
Dalam orasinya, LPI dan FUIB juga meminta agar Polri menindak pemilik Harian SIB yang gencar memprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis. Harian Sib kata mereka juga berulangkali menyakiti ummat Islam dan telah dijadikan sebagai corong provokator.
Walau berterima kasih kepada Polri yang sudah mulai menangkap beberapa orang panitia Protap, namun LPI dan FUIB menyindir sikap Polri yang terkesan mendukung panitia protap.
“Jika ummat Islam demo, jumlah aparat Polri yang diturunkan selalu banyak dan diawasi ketat, padahal ummat Islam tidak anarkis. Sementara panitia Protap demo anarkis dan demo maut, malah dibiarkan hingga Ketua DPRDSU meregang nyawa dijemput ajal. Massa menyambutnya dengan teriakan “Allahu Akbar”.
Aksi massa diterima Wakil Ketua DPRDSU, Drs Hasbullah Hadi SH SpN dan sejumlah anggota DPRDSU, diantaranya Azwir Syofyan (PAN), Amas Muda Siregar (Golkar) dan Yulizar P Lubis (PPP).
Hasbullah Hadi juga mengutuk aksi anarkis para pendukung Protap yang telah mengakibatkan tewasnya Ketua DPRD Sumut. Dia memastikan tidak akan ada lagi pembahasan Protap di DPRDSU, karena pimpinan dewan dan pimpinan fraksi telah menghentikan segala kegiatan yang berhubungan dengan pembahasan pembentukan Protap.
Hasbullah juga mengajak ummat Islam untuk tidak terpancing provokasi, karena akan membuat kacau dan memporakporandakan iklim kondusif Sumut yang selama ini terpelihara dengan baik. Sebaliknya juga menuntut Polri untuk menangkap dan menindak semua pelaku demo maut pendukung Protap, baik actor intelektualnya maupun eksekutor demo yang menewaskan Ketua DPRDSU Abdul Azis Angkat.
Dia mengatakan, sampai kini Polri belum menangkap semua panitia Protap sebagai dalang demo maut di DPRDSU. “Pustaha Nurdin Manurung, Eron Lumban Gaol dan sejumlah nama lainnya masih bebas diluaran dan berkeliaran. Kita minta agar Polri segera menangkap dan menindaknya”, kata Hasbullah disambut terikan “Allahu Akbar”.***