Ribuan Ummat Islam Hadiri Pemakaman Azis Angkat
Medan (Lapan Anam)
Jenazah Almarhum Ketua DPRD Sumut Drs H Abdul Azis Angkat MSP yang tewas karena dikeroyok massa demo anarkis pendukung Provinsi Tapanuli (Protap), akhirnya dimakamkan di Tempat Pemukiman Umum (TPU) Jalan Eka Rasmi Medan Johor, Rabu (4/2).
Ribuan ummat Islam terdiri dari kerabat, sahabat dan tokoh nasional ikut mensholatkan dan mengantarkan janazah Sekretaris DPD Partai Golkar itu ketempat peristirahatan terakhir. Suasana duka mendalam mewarnai prosesi pemakaman itu.
Keluarga almarhum bersepakat agar almarhum dimakamkan di pekuburan muslim di dekat rumahnya tersebut, walau sebelumnya Muspida Plus memberi kesempatan agar dimakamkan di taman makam pahlawan.
Bahkan jenazah juga tidak dibawa ke gedung DPRDSU untuk mendapat penghormatan terakhir dari rekan seprofesinya, melanikan langsung dari rumah duka ke masjid untuk disholatkan dan dibawa ke pemakaman. Keluarga almarhum masih trauma atas musibah yang menimpa Abdul Azis, yang meninggal saat menjalankan tugas setelah dikeroyok massa pendukung Protap.
Sebelumnya dirumah duka, selain Gubsu H Syamsul Arifin SE, Wagubsu Gatot Pudjonugroho ST, hadir Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua Asosiasi DPRD se-Indonesia Ade Suprayatna SH, Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Golkar H Surya Paloh, mantan Ketua DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ali Umri, anggota DPR RI Drs HN Serta Ginting, Drs H Hasrul Azwar MM, anggota DPD Parlindungan Purba SH, para anggota DPRDSU, tokoh ormas Islam, ulama, tokoh OKP dan simpul-simpul masyarakat Sumut.
Jangan Sia-Sia
Salah seorang putra almarhum Abdul Azis meminta Gubsu, Kapoldasu dan Pangdam I/BB serius menangani penyebab meninggalnya orang tua mereka. Walau ajal sudah ditentukan waktunya oleh Allah Swt dan mereka telah ikhlas melepas kepergian almarhum, namun pengusutan kasus itu diharapkan tidak berhenti begitu saja.
Saat melepaskan kepergian jenazah ayahnya ke pemakaman, Rabu (4/2) di rumah duka Jalan Eka Rasmi Gg Pipa Air Bersih Medan Johor, Anugrah Maulida Angkat nampak tegar. Walau dengan suara agak serak karena duka mendalam atas kepergian almarhum, dia dapat menyampaikan kata-kata bijak dihadapan ribuan ummat islam yang hadir dirumah duka.
“Meninggalnya ayah kami dengan kondisi seperti yang sudah kita ketahui bersama, janganlah sia-sia. Maka kami berharap kepada bapak Gubsu, Kapoldasu dan Panglima agar hukum dapat ditegakkan”, katanya.
Dia juga menjelaskan kondisi jasad almarhum, yang meninggal karena dikeroyok ribuan massa pendukung Protap. Dia dan keluarga sudah ikhlas atas kepergian almarhum, namun pengusutannya haruslah tuntas.
“Pimpinan dewan adalah sangat terhormat, tapi kenapa ayah kami diperlakukan seperti ini. Mohonlah diusut tuntas”, ujarnya.
Sementara Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar, H Surya Paloh dan Gubsu H Syamsul Arifin SE dalam kata-kata takjiah, mengharapkan agar keluarga tabah menghadapi musibah tersebut.
Kata Surya Paloh, almarum adalah sosok yang dibanggakan dan telah menjalankan yang terbaik dalam tugasnya. Karenanya, perjuangan almarhum atas keinginannya berbakti pada bangsa dan negara ini harus dilanjutkan.
“Almarhum mengorbankan jiwanya untuk membuktikan dia benar,mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran walau nyawa harus berpisah dengan dirinya”, kata Surya Paloh.
Memertahankan kebenaran katanya, jelas memiliki resiko. Tapi almarhum seolah berpesan agar kita meneruskan perjuangan mempertahankan kebenaran.
Surya Paloh juga mengharapkan masyarakat Sumut untuk dapat meredam emosi, jangan mudah terprovokasi. Dia yakin, Poldasu akan mengusut kasus ini.
“Betul pak kapolda ?”, kata Surya Paloh sambil memandang Kapoldasu yang hadir di rumah duka. Spontan Kapoldasu menjawab : “Betul”.
Kepala keluarga almarhum, dia meminta ketabahan karena duka ini ditanggung bersama oleh rekan dan sahabat almarhum. “kalian tidak sendiri,kami adalah sahabatnya”, kata Surya Paloh.
Demikian juga Gubsu H Syamsul Arifin SE, meminta agar keluarga almarhum tabah karena ajal memang harus dating. “Kita semua memang harus meninggal, hanya ada yang duluan dan itu hanya persoalan waktu”, katanya.
Meninggalnya almarhum, kata Gubsu harus menjadi iktibar bagi kita yang hidup betapa menegakkan kebenaran akan menghadapi resiko.Sedangkan soal penegakan hukum atas meninggalnya almarhum, pihaknya bersama Muspida Plus telah mengambil langkah-langkah.
Sementara Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua Asosiasi DPRD se-Indonesia Ade Suprayatna SH,
meminta kelaurga agar meneladani kepribadian almarhum.
Kata dia, kita sedih atas meninggalnya almarhum. Namun kita bangga memiliki keluarga, sabahat seperti almarhum yang telah memberikan darmabaktinya bagi bangsa dan Negara.
“Walau pihak lain menganggap almarhum sebagai anggota dewan dengan pandangan lain, namun dimata kami dia adalah pahlawan. Almarhum telah membuktikan bahwa menegakkan kebenaran itu penting”, katanya.
Demikian juga Wakil Ketua DPRD Sumut Drs H Hasbullah Hadi SH,SpN menilai almarhum harus diteladani. Sikapnya teguh dalam menjalankan tugas.”Dia tewas dalam tugas”, kata Hasbullah.***