Medan, (Lapan Anam)
Rencana penggantian Kapolda Sumatera Utara (Sumut) dan Kapoltabes Medan terkait insiden di DPRD Sumut disambut baik. Namun demikian, langkah tersebut dinilai bukan sesuatu yang mendesak dilakukan Mabes Polri.
"Yang paling penting adalah mengungkap akar masalah dari kejadian kemarin," kata Ketua DPW PPP Sumut yang juga anggota DPRD Sumut, Fadly Nurzal, di kantornya, Jumat (6/2).
Menurut Fadly, ada 3 hal pokok yang sangat mendesak dilakukan Polri. Pertama mencari pelaku demo anarkis, kedua mencari dalang dan ketiga menemukan motif di balik aksi anarkis tersebut.
"Kalau menurut saya penggantian Kapoda dan Kapoltabes tidak terlalu urgent. Yang mendesak dilakukan adalah menuntaskan ketiga hal itu dan menjadikannya sebagai target utama untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Fadly.
Bagi Fadly, apa yang terjadi di DPRD Sumut pada Selasa 3 Februari sama sekali bukan bagian dari proses demokrasi. Menurutnya, insiden tersebut adalah peristiwa biadab yang berkedok aksi demonstrasi. "Aksi demo itu hanya polesan saja. Faktanya itu adalah kegiatan yang biadab," tandas Fadly.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan akan ada pergantian Kapolda Sumut dan Kapoltabes Medan terkait insiden yang menyebabkan tewasnya Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat. Namun Bambang tidak menyebutkan secara tegas, kapan penggantian tersebut akan dilakukan.***