fashion pria

Buru GM Panggabean, Polri Minta Bantuan Interpol


Medan (Lapan Anam)
Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta bantuan polisi internasional, untuk menangkap GM Panggabean tokoh utama pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) terkait demo maut menewaskan Ketua DPRDSU Drs H Abdul Azis Angkat MSP.

"Mabes Polri telah kirimkan red notice ke Interpol untuk menangkap GM Panggabean," kata Wakapoldasu Brigjen Pol Edward Reimond Bakasi usai mengikuti rapat dengan DPRDSU di gedung dewan, Senin (9/1).

GM Panggabean juga pemilik Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) diduga turut mengendalikan demo anarkis di DPRDSU hingga terjadinya Tragedi 3 Pebruari. Apalagi lewat media miliknya Harian SIB, dia diduga gencar memprovokasi pendukung Protap untuk demo anarkis mendesak DPRDSU agar segera memparipurnakan persetujuan pembentukan Protap.

Dalam rapat dengan DPRDSU dipimpin Wakil Ketua Drs H Hasbullah Hadi SH,SpN para ketua Fraksi dan Pansus Tragedi 3 Pebruari nampak hadir. Sedangkan Kapoldasu, selain didampingi Kapoltabes Medan, juga didampingi para perwira Poldasu.

Rapat itu guna meminta penjelasan Kapoldasu tentang Tragedi 3 Pebruari, terutama tentang lemahnya pengamanan dan tindaklanjut pengusutan kasus. Rapat tersebut tertutup untuk wartawan,karena beberapa hal terutama kemungkinan keterlibatan oknum polisi akan dibicarakan secara internal dua institusi.

Menjawab wartawan, Wakapoldasu mengatakan pengusutan tragedi 3 Pebruari tidak akan berhenti sebelum benar-benar tuntas. Maka selain mengejar GM Panggabean, pihaknya juga masih memburu para pelaku lainnya yang ikut demo maut di DPRDSU.

Bahkan sampai kemarin, Poldasu sudah menahan 36 orang dan telah memeriksa 70 orang yang terlibat dalam demo yang menewaskan Ketua DPRDSU Drs H Abdul Azis Angkat MSP.

Sebelumnya, polisi telah menangkap anak GM Panggabean sebagai Ketua Panitia Pembentukan Protap, GM Chandra Pangabean dan sudah dinyatakan sebagai tersangka bersama panitia lainnya.

Kapoldasu

Sementara Wakil Ketua DPRDSU Drs H Hasbullah Hadi SH,SpN yang memimpin rapat dewan dengan Poldasu menyatakan, penanganan kasus tragedi 3 Pebruari langsung ditangani Kapoldasu.

"Poldasu sudah membuka posko di Mapoltabes Medan,guna memudahkan pengusutan kasus tregedi 3 Pebruari itu. Kapoldasu langsung memimpin pengusutan",kata Hasbullah didampingi Wakapoldasu.

Pihak Polda akan segera usut tuntas tragedi tersebut,baik mengenai latar belakang,pelakunya dan aktor inteletualnya serta tindaklanjut penanganan hukum seadil- adilnya.

Sesuai kesepakatan,kata Hasbullah, semua anggota dewan siap jadi saksi. Kesaksian diberikan secara sukarela tanpa harus menunggu izin Gubsu atau Mendagri.

Kepada dewan, dalam pertemuan itu Wakapoldasu juga berjanji tidak akan memberi penangguhan penahanan kepada para tersangka, sampai pengusutan kasus itu tuntas.

Dalam pertemuan dengan Poldasu kemarin, DPRDSU juga sepakat mendesak Polri agar menangkap penyandang dana dan orang-orang yang terlibat termasuk GM Panggabean.

"Selain menangkap GM Panggabean, harian SIB juga harus dibubarkan", tegas Hasbullah.

Dalam kesempatan itu,Wakapoldasu memohon wartawan agar bersabar dengan sikap Polri yang terkesan kurang akomodatif membuka informasi.

"Ada hal-hal yang memang tidak diungkapkan,tapi itu semata untuk kepentingan pengusutan",kata Wakapoldasu seraya mengajak warga Sumut menciptakan iklim kondusif.***