Medan, (Lapan Anam)
DPP Persatuan Batak Islam (PBI) prihatin terhadap demo maut pendukung protap, yang berbuntut tewasnya ketua DPRD Sumut Drs H Abdul Azis MSP yang juga Penasehat DPP PBI.
Pernyataan DPP PBI tersebut disampaikan Ketua Umum DPP PBI Prof DR H Abdul Muin Sibuea MPd kepada wartawan di Medan, Sabtu (7/2), bersama para ketua Prof DR Harun Sitompul MPd, H Arifin Nainggolan SH,MSi, H Arifin Nainggolan SH,MSi, Hj Zainab Tampubolon SH.
DPP PBI juga mengutuk keras demo anarkis pendukung Protap di gedung DPRD Sumut. Mendukung Polri mengusut tuntas kasus demo maut tersebut, dengan menangkap dan mengadili semua yang terlibat.
Pengusutan kasus ini hendaknya segera dan tegas, sehingga tidak menimbulkan anarkisme baru dari pihak-pihak yang tidak puas atas penanganan hokum peristiwa itu.
Karenanya, Polri diminta menggulung semua pelaku baik tokoh intelektualnya, maupun eksekutor dilapangan. Tewasnya almarhum Azis Angkat bukan saja menimbulkan duka bagi keluarga dan Batak Islam, tapi juga bentuk pengingkaran terhadap lambing-lambang kekuasaan Negara.
“Sebagai Ketua DPRD Sumut maka Abdul Azis Angkat adalah bapak rakyat, yang seharusnya dihormati semua pihak”, ujar PBI dalam pernyataannya.
DPP PBI mengharapkan, agar Polri tidak tebang pilih apalagi menyebabkan tokoh-tokoh sentralnya lolos dari jeratan hukum. Selain ditangkap, para pelaku juga hendaknya dikenakan sanksi hokum seadil-adilnya dan seberat-beratnya.
Dalam pernyataannya, DPP PBI juga mendukung pemerintah untuk melakukan moratorium terhadap pemekaran wilayah termasuk Protap. Selain karena cenderung menimbulkan konplik baru dan perebutan kepentingan kelompok elit, juga cenderung merugikan masyarakat dilapisan paling bawah.
Menyinggung adanya klim salah satu penerbitan harian di Medan seolah demo maut pendukung Protap diikuti Batak Islam dari Deli Serdang. DPP PBI dengan tegas menyatakan oknum-oknum tersebut bukan anggota PBI.
“Demo maut pendukung Protap yang menyebabkan tewasnya Ketua DPRD Sumut Drs H Abdul Azis Angkat yang juga penasehat PBI, jelas-jelas tindakan biadab dan tidak manusiawi”, kata Abdul Muin Sibuea.
Terkait itu, DPP PBI menyerukan kepada warga Batak Islam di Sumut, tidak terprovokasi isu SARA yang muncul pasca tragedi 3 Pebruari. Perkuat silaturrahmi dan jaga kondusifitas daerah yang sudah terjaga dengan baik.***