Medan (Lapan Anam)
Dosen Sosiologi Politik FISIP UMSU Medan Shohibul Anshor Siregar mengingatkan Pansus Pencari Fakta DPRD Sumut, jangan melenceng dari tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Pansus dimaksud yakni, mencari dan mengumpul informasi maupun fakta atas tewasnya Ketua DPRD Sumut Drs H Abdul Azis Angkat MSP dalam demo maut pendukung Protap.
“Pansus jangan melenceng dari fungsinya untuk memperkuat instrument hukum yang ada serta mendorong proses hukum atas kematian Abdul Azis Angkat”, katanya di Medan, Minggu (15/2).
Shohibul Anshor Siregar juga Koordinator Umum Pengembangan Basis Sosial Inisiatif dan Swadaya (‘nBasis) mengatakan, apabila Pansus melenceng dari fungsinya, maka masyarakat akan menghukum mereka.
Karenanya, kata dia Pansus jangan main-main dalam penanganan kasus tragedi 3 Februari 2009 ini. Termasuk mengenai surat rekomendasi yang dikeluarkan Gubsu tentang persetujuan pembentukan Protap.
Kata dia, mungkin terlalu dini bagi kita memberi evaluasi terhadap kinerja Pansus Pencari Fakta, tapi masyarakat mengharapkan Pansus Pencari Fakta bisa berfungsi supportif terhadap keseluruhan proses hukum dan politik, sehingga tak ada satupun yang tercecer maupun terabaikan dari kasus ini.
Dalam kewibawaan dan kewenangannya, sebut Shohibul, Pansus Pencari Fakta diharapkan juga menjadi penyeimbang diantara kemungkinan mandegnya instrument hukum yang sedang bekerja menangani kasus ini.
Karenanya dia berharap, Pansus Pencari Fakta segera menyusun schedule kerjanya, target dan mekanismenya dalam menjalankan tugas.
Shohibul juga menjelaskan, pembahasan surat rekomendasi Gubsu tentang persetujuan pembentukan Protap ini, bukan suatu bentuk pengalihan isu. Sebab surat itu menjadi salah satu jembatan yang kuat untuk memperoleh gambaran menyeluruh terkait tragedi ini.
Edison Sianturi
Ditempat terpisah, Sekretaris Komisi A DPRDSU Ir Edison Sianturi mengingatkan Pansus Pencari Fakta DPRD Sumut tidak mengulang kesalahan Pansus Provinsi Tapanuli (Protap), yang terlampau royal memberikan statemen sehingga mengakibatkan perdebatan opini.
Hal ini, kata politisi Partai Patriot Pancasila Sumut ini, dinilai perlu, sehingga pansus dapat bekerja dengan baik serta mengeluarkan statemen apabila sudah ada keputusan.
Pansus, papar Edison , perlu melakukan tahapan-tahapan untuk mengumpulkan informasi secara marathon dan melakukan penggodokan secara intensif di internal pansus.
“Seperti pepatah, banyak bekerja sedikit bicara. Sebagai sahabat, kita harus melakukan otokritik kepada pansus, sebab pengalaman Pansus Protap terdahulu yang terlalu royal melemparkan opini, membuat perdebatan yang seharusnya tidak perlu terjadi, sehingga tidak lari dari tujuan dibentuknya pansus itu” ujar Edison.
Edison menilai, pansus baru bekerja sudah banyak keluarkan statemen, sementara kesimpulan belum ada. “Kumpulkan data sebanyak mungkin, bahas di internal dan berikan laporan dalam sidang paripurna untuk mendapatkan pandangan-pandangan maupun pendapat akhir dari fraksi-fraksi terhadap kerja pansus tersebut,” tegasnya.***