fashion pria

Pelanggan PDAM Butuh Air Bukan Sertifikat ISO

Medan (Lapan Anam)
Anggota Komisi C DPRD Sumut, Rafriandi Nasution SE,MT, mengingatkan pihak PDAM Tirtanadi Medan, tidak terlena dengan tumpukan sertifikat ISO. Sebab rakyat tidak butuh sertifikat ISO, melainkan air yang layak minum dan lancar.

“Tumpukan koleksi sertifikat ISO yang dimiliki PDAM Tirtanadi Medan tidak bermanfaat jika pelanyanan kepada pelanggan tidak memuaskan”, katanya menjawab wartawan di gedung dewan, Senin (2/1).

Politisi PAN ini menegaskan, keluhan masyarakat terhadap rendahnya pelayanan PDAM Tirtanadi tidak bisa dianggap remeh. Sebab sebagai perusahaan daerah milik rakyat Sumut, pelayanan prima harus menjadi prioritas manajemen.

“Rakyat butuh air minum yang sehat dan mereka sudah bayar mahal. Para Direksi sudah digaji dengan uang rakyat, maka rakyat yang jadi pelanggan seharusnya dimanjakan dengan sempurna”, katanya.

Melihat rendahnya mutu pelayanan dan banyaknya keluhan terhadap PDAM Tirtanadi, anggota dewan ini curiga jangan-jangan sertifikat ISO yang mereka banggakan itu ada apa-apanya.

Untuk itu, dia mempertanyakan badan pemberi ISO pada PDAM Tirtanadi, tentang kriteria apa yang dijadikan hingga perusahaan seperti ini dapat sertifikat ISO. Sebab sepengetahuannya, sertifikat ISO adalah lambang kualitas berbagai hal.

Menurutnya, seyogianya sebagai perusahaan yang telah memperoleh sertifikas ISO, Tirtanadi harus mampu menghidupi diri sendiri secara mandiri, serta memberi pelayanan yang sempurna kepada masyarakat.

Namun kenyataannya di lapangan, masih terdapat sejumlah hal yang ‘mengganjal’ terkait pemberian ISO itu. Sebagai contoh, dalam tahun anggaran 2009, manajemen PDAM Tirtanadi mengajukan anggaran Rp80 miliar kepada Pemprovsu. Jumlah ini tentu saja cukup mengherankan mengingat dalam berbagai kesempatan, manajemen Tirtanadi selalu menyatakan diri sebagai perusahaan ’sehat’ dan mampu memperoleh laba yang tinggi dari usahanya.

Padahal semestinya, dengan predikat penerima 8 sertifikasi ISO, PDAM Tirtanadi sudah bisa mandiri dan membiayai diri sendiri.

Selain itu, menurut Rafriandi juga Caleg PAN untuk DPR RI dari Dapil Sumut 2, saat ini masih terdapat sekitar 200 KK di Kecamatan Medan Johor yang sampai sekarang belum menikmati air bersih. Padahal, seharusnya, pelayanan di Kota Medan menjadi prioritas dari PDAM Tirtanadi.

Rafriandi juga mempertanyakan kemungkinan Tirtanadi melakukan penyesuaian tarif mengingat saat ini harga BBM juga sudah 3 kali mengalami penurunan. Dia berharap Tirtanadi penyesuaian tarif Tirtanadi tidak hanya mengacu pada kenaikan, tapi juga penurunan tarif, khususnya bagi golongan masyarakat menengah ke bawah.

”Karena itulah sertifikasi ISO PDAM Tirtanadi perlu dipertanyakan lagi,” kata Rafriandi, juga Wakil Sekretaris DPW PAN Sumut.

Sebagaimana diketahui, PDAM Tirtanadi Medan sebelumnya telah memperoleh 8 sertifikat ISO diantaranya ISO untuk IPA (Instalasi Pengolahan Air) Deli Tua yakni ISO 9001; 2000, sistem manajemen mutu dan ISO 14001:2004 sistem manajemen Lingkungan.

IPA Sunggal ISO 9001:2000 Sistim Manajemen Mutu dan ISO 14001;2004 Sistem Manajemen Lingkungan. Untuk Cabang Padang Bulan ISO 9001;2000 Sistem Manajemen Mutu, Cabang Sunggal ISO 9001:2000, untuk Laboratorium PDAM Tirtanadi ISO 17025;2005 akreditasi Laboratorium. sedangkan untuk Kantor Pusat PDAM Tirtanadi yakni ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu.***