Medan, (Lapan Anam)
Sebanyak 13 Tim Angota Komisi III DPR RI mendatangi gedung DPRDSU Jalan Imam Bonjol Medan, Jum’at (6/1/09). Mengumpulkan fakta-fakta terkait demo maut pendukung pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) yang menewaskan Ketua DPRDSU Drs H Abdul Aziz Angkat MSP, Selasa (3/2).
"Kami ke sini untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait insiden 3 Februari itu, khususnya menyangkut standar pengamanan yang diberlakukan di institusi DPRD ini pada saat terjadi unjuk rasa," ujar Ketua Tim juga Wakil Ketua Komisi III DPR-RI, Maiyasyak Johan kepada wartawan, usai bertemu pimpinan dan anggota DPRDSU.
Maiyasyak Johan mengaku, hasil informasi diterimanya dari DPRDSU menyebutkan bahwa apa yang terjadi pada Selasa (3/2) kemaren nyaris sama dengan aksi unjuk rasa para pendukung Protap pada April 2007."Cuma bedanya, kenapa dalam aksi kali ini aparat tidak bisa mengamankan gedung DPRD. Kenapa kejadian tahun 2007 tidak menjadi acuan bagi aparat keamanan dan ini yang akan kami dalami," katanya.
Komisi III membidangi masalah hukum dan HAM itu akan mengumpulkan fakta-fakta yang dibutuhkan, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang melihat kejadian itu. "Tim Komisi III akan bekerja mengumpulkan faktanya dan kemudian dibawa ke rapat pleno Komisi III. Hasil pleno akan kita sampaikan kepada Ketua DPR RI, kepada Presiden dan kepada Kapolri," katanya.
Pada kunjungannya ke DPRDSU, Tim Pencari Fakta Kerusuhan di DPRDSU Komisi III DPR- RI juga menemukan indikasi awal bahwa terjadinya unjuk rasa anarkis massa pendukung Protap yang menewaskan Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat lantaran lemahnya sistem pengamanan dari aparat kepolisian dalam mengantisipasi unjuk rasa itu.
"Indikasi awal yang kita temukan seperti itu. Ini berdasarkan pengakuan langsung dari sejumlah anggota dewan yang hadir sewaktu untuk rasa itu berlangsung. Artinya standar pengamanan dari aparat kepolisian sangat lemah," kata Maiyasak Johan.
Selanjutnya Anggota Tim Pencari Fakta Kerusuhan Komisi III DPR RI, Junisab Akbar menambahkan, temuan-temuan dalam mencari fakta kerusuhan ini nantinya akan mereka bawa dalam rapat pleno Komisi III DPR RI dan hasilnya akan direkomendasikan ke Kapolri sebagai bahan pertimbangan ke depan.
Pembunuhan Berencana
Sedangkan Ketua Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) DPRDSU, Raden Muhammad Syafii, mengindikasikan kematian Ketua DPRDSU Abdul Aziz Angkat yang didemo massa Protap sepertinya memang direncanakan.
"Saya melihat sudah ada semacam pembunuhan yang sengaja direncanakan terhadap Ketua DPRD Sumut," kata Raden Syafii seusai menghadiri rapat tertutup dengan Tim Pencari Fakta Kerusuhan Komisi III DPR RI . Raden mengemukakan hal itu berdasarkan saksi-saksi dari kalangan anggota dewan yang melihat, mendengar dan merasakan bagaimana unjuk rasa anarkis itu berlangsung.
"Berdasarkan data yang kami himpun, baik dari apa yang kami lihat, dengar dan rasakan, bagaimana unjuk rasa itu berlangsung, atau dari rekaman-rekaman dan data lainnya, kematian Alm Aziz Angkat seperti direncanakan. Apalagi ada salah satu media massa di Medan yang terus-menerus memprovokasi masyarakat," tandasnya.
Ia juga menilai bahwa indikasi ke arah itu (pembunuhan berencana) juga bisa dilihat berdasarkan spanduk-spanduk Protap yang berbunyi "Paripurna atau Mati" dan massa membawa dua keranda mayat. " Massa juga waktu itu sengaja mematikan TV Monitor dan semua pintu ke luar mereka gembok. Kan ini namanya sudah direncanakan," kata Raden seraya mengatakan kalau ia siap menjadi saksi atas unjuk rasa anarkis tersebut.***