fashion pria

TUNTASKAN PROYEK TIMBUNAN JEMBATAN DI LIMA LARAS


Medan (Lapan Anam)
Calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Batubara, Chairul Bariah mendesak pelaksana proyek penimbunan jalan di jembatan Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara segera menuntaskan pekerjaan penimbunan yang saat ini justru ditelantarkan.

Caleg Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 3 dari daerah pemilihan Kecamatan Talawi dan Tanjung Tiram itu mengatakan, anggaran penimbunan sebesar Rp1,1 miliar yang masih bersumber dari APBD Kabupaten Asahan (kabupaten induk sebelum Batubara dimekarkan, red) itu sudah dicairkan 100 persen, namun pekerjaan tidak pernah selesai.

"Kita mendesak Pemkab Batubara sebagai pemilik wilayah dan Pemkab Asahan sebagai pemilik anggaran segera meminta pertanggungjawaban pelaksana proyek. Atau pelaksana proyek diproses saja secara hukum karena wanprestasi," katanya Chairul Bariah kepada wartawan di Medan, Minggu (1/2).

Menurut dia, kawasan di kedua ujung jembatan Lima Laras itu sudah cukup banyak memakan korban. Sudah tidak terhitung berapa kali terjadi kecelakaan di kawasan itu karena jalannya sangat membahayakan keselamatan akibat belum ditimbun sebagaimana mestinya.

Selain itu, jalan dan jembatan itu juga sangat vital bagi perekonomian masyarakat Desa Lima Laras yang juga dikenal sebagai penghasil kelapa itu.

"Kita minta Pemkab Batubara dan juga Pemkab Asahan menindaklanjuti persoalan ini dengan meminta pertanggungjawaban pelaksana proyek penimbunan itu," kata anak ke-12 dari 13 bersaudara dari pasangan OK Alwi dan Tina itu.

Pada kesempatan itu, Chairul Bariah juga menyoroti proyek pembangunan Pasar Waserda berbiaya Rp3,144 miliar di Jalan Rakyat Tanjung Tiram yang juga terbengkalai, padahal semestinya sudah harus selesai 28 Desember tahun lalu.

Pembangunan Pasar Waserda berada di bawah kendali Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batubara. Proyek itu dilaksanakan PT Buana Baru dengan perencana PT Parkarya Persada.

"Pembangunan pasar itu semestinya sudah selesai akhir tahun lalu tapi sampai saat ini terkesan terbengkalai. Kita minta Pemkab Batubara meminta pertanggungjawaban pelaksana proyek," katanya.

Ia menekankan, baik proyek penimbunan jalan di sekitar jembatan Lima Laras maupun proyek Pasar Waserda di Jalan Rakyat dibiayai dengan uang rakyat, sehingga juga harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat.

Karenanya Chairul Bariah juga meminta kalangan DPRD Batubara untuk tidak tinggal diam melihat kedua proyek itu ditelantarkan.

"Kita berharap DPRD Batubara segera memanggil semua pihak terkait dan meminta pertanggungjawaban masing-masing mereka," ujar wanita pengusaha yang juga berprofesi sebagai wartawati salah satu harian terbitan Kota Medan itu. (ms)