fashion pria
Pupuk Urea Hilang di Pasaran
DPRD SU Periksa Kapal dan Gudang PT Pusri

Medan (Lapan Anam)

]Komisi B DPRD Sumut secara mendadak memeriksa kapal dan gudang PT Pusri (Pupuk Sriwijaya) di Belawan. Hal itu dilakukan untuk melihat langsung stok pupuk urea untuk seluruh kabupaten/kota di Sumut yang diisukan telah ‘menghilang’ dari pasaran.

Pemeriksaan secara mendadak itu dipimpin Ketua dan anggota Komisi B DPRD Sumut Belly Simanjuntak dan Drs H Mahmuddin Lubis didampingi manager pemasaran PT Pusri Sumut Renaldi Setiabudi SE, Kabag Administrasi Keuangan Drs Herbert Tambunan, Kabag Penyediaan dan Penjualan Mulia Putra Nanda SE, Rabu (27/2) di Belawan.

Dalam kapal PT Pusri yang sedang bersandar di Pelabuhan Belawan, tim Komisi B memeriksa secara langsung pembongkaran pupuk urea curah (belum dikemas ke dalam goni) sebanyak 8.155 ton. Kemudian dioper ke gudang, dikemas (pengantongan) dan selanjutnya dipasarkan ke kabupaten/kota se-Sumut.

Renaldi Setiabudi kepada tim Komisi B menyampaikan, stok pupuk jenis urea untuk Sumut sangat mencukupi jatah 3 bulan ke depan yakni mencapai 17.768 ton dan penyalurannya hingga bulan Februari 2008 telah terealisasi mencapai 13.397 ton.

“jadi tidak benar adanya isu telah terjadi kelangkaan pupuk jenis urea di pasaran, sebab hingga kini stok kita sangat mencukupi untuk tiga bulan ke depan,” ujar Rinaldi sembari menambahkan jika terjadi kelangkaan pupuk jenis urea diluar pupuk urea bukan berarti tanggung jawab PT Pusri.

Dihadapan tim Komisi B, Renaldi juga menyampaikan keluhannya tentang banyaknya tudingan terhadap PT Pusri sebagai ‘kambing hitam’ setiap ada kelangkaan pupuk di pasaran. Padhal yang ditanganinya hanya jenis pupuk urea bersubsidi. Diluar mereka itu, bukan tanggung jawabnya.

Menanggapi desakan Belly dan Mahmuddin Lubis agar PT Pusri menindak distributor pupuk urea yang nakal, Renaldi sangat sependapat dan berjanji sesegera mungkin memanggil para distributor dan pengecer, jika ada yang melakukan penyelewengan akan diberi sanksi tegas.

Setelah mendengar paparan dan melihat secara langsung stok pupuk urea sangat mencukupi, Belly dan Mahmuddin mengaku lega dan berjanji akan melakukan sidak secara mendadak ke sejumlah gudang distributor pupuk merek lain di daerah ini.

“Kita menduga, terjadinya kelangkaan pupuk di daerah ini kemungkinan besar permainan spekulan bekerja sama dengan distributor maupun pengecer pupuk di daerah, sehingga diharapkan semua pihak berperan aktif melakukan pemantauan,” ujar Belly.(ms)