fashion pria


Berbulan-Bulan Hirup Debu
Warga Marindal I Ancam Lakukan Perlawanan

Medan, (Lapan Anam)

Kesabaran warga Marindal I menghirup debu selama berbulan-bulan akhirnya menipis. Warga pun sepakat akan melakukan perlawanan, mengusir mobil truk pengangkut tanah timbun dari galian C di Pasar IV Desa Marindal I, Patumbak, Deli Serdang..

Hampir semua warga Marindal I sudah memiliki kesamaan pandang, tindakan pengusiran mobil truk pengangkut tanah timbun dan pasir sebagai tindakan terakhir. Pasalnya, walau menahan kesabaran berbulan-bulan, tidak ada tanggapan dari pemerintah dan pihak pengusaha.

“Perlawanan menjadi langkah terakhir, agar tidak ada anggapan kita setuju dan rela menghirup debu berbulan-bulan. Jangan dikira, warga Marindal I tidak berani melawan”, kata warga saat berkumpul di Pasar VII dan Pasar IV , Selasa (26/2), memusyawarahkan bentuk perlawanan yang akan dilakukan.

Amani Waridi, Warga Marindal mengatakan, pihaknya sudah lama menahan kesabaran. Hampir 24 jam, warga disuguhi debu dari truk pengangkut tanah timbun dan pasir yang lalu-lalang di daerah itu.

Malah truk tersebut sering mengancam keselamatan warga, karena tidak peduli warga yang lewat. Dengan arogan seolah tidak ada masalah, truk tersebut beroperasi siang dan malam.

Informasi akan adanya aksi perlawanan warga Marindal I terhadap operasional anggutan bahan galian C itu ternyata telah sampai kepada Camat Patumbak Drs Faisal Nasution. Apalagi warga sudah makin banyak berkumpul di sejumlah titik, membuat Camat Patumbak segera berkordinasi.

Dalam waktu cepat, Selasa pagi, Camat telah menghubungi salah seorang tokoh masyarakat Marindal I, agar warga tidak melakukan tindakan anarkis. Camat mengatakan memahami keresahan warga dan sedang berkordinasi dengan instansi terkait guna menghentikan operasional truk pengangkut galian C itu.

Camat Patumbak kepada wartawan, membantah pihaknya terlibat dalam persekongkolan, hingga truk tersebut leluasa mengangkut bahan galian dari Marindal I. Malah Camat berjanji akan bertindak tegas sesuai batas kewenangannya, sehingga warga tidak sampai melakukan tindakan anarkis dan main hakim sendiri.

“Percayalah bapak, sekarang saya sedang kordinasi dengan pihak terkait. Paling tidak besok pagi, truk tersebut sudah harus berhenti beroperasi”, katanya.

Dia mengaku baru mengetahui adanya keresahan warga Marindal I, akibat truk pengangkut galian C.

Sebelumnya, Juliardi Manggolang, warga Desa Marindal mengatakan, truk pengangkut tanah yang keluar dari areal galian C itu membuat jalan kotor dan berdebu. Tidak jarang tanah yang diangkut menimpa pengendara sepeda motor yang beriringan di belakang truk.


Dalam gambar, namapak salah satu truk pengangkut tanah timbun sedang melintas di badan jalan desa marindal I. Debu beterbangan hingga mengganggu kenyamanan warga. (ms)