fashion pria



Oknum Anggota
Pandu Keadilan PKS over acting

Medan (Lapan Anam)

Oknum anggota Pandu Keadilan (semacam Satgas-red) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bertindak over acting dihadapan wartawan, saat Safari Dakwah digelar partai itu di Lapangan Benteng Medan, Sabtu (9/2).

Dengan gaya khasnya, dua oknum anggota pandu Keadilan bernama M Hanif dan Zulfikar menghardik wartawan yang mencoba mengambil foto Presiden PKS Tipatul Sembiring, saat menyampaikan tausiah di atas pentas.

“Bapak mau kemana dan dari media mana. Sebaikya turun dan jangan foto bapak itu dari dekat. Tidak ada yang boleh memfoto dari dekat. Sekali lagi saya ingatkan, cepat tinggalkan tempat”, katanya saat wartawan media ini mencoba mendekati Presiden PKS Tipatul Sembiring ketika memberi tausiah di atas pentas.

Wartawan mencoba menjelaskan, pengambilan foto untuk kepentingan berita. Karena wartawan melihat sambutan histeris ribuan massa saat Tipatul Sembiring menyampaikan tausiah, sangat menarik diabadaikan.

Tapi penjelasan apapun memang tidak diterima dua oknum itu, sehingga terjadi dialog cukup sengit walau tanpa adu jotos. “Kau siapa ? Mengapa pula kau melarang aku memoto ?”, tanya wartawan.

Oknum anggota Pandu Keadilan itu malah terdiam dan merentangkan dua tangan agar wartawan tidak mengambil foto. Akhirnya, wartawan mundur dan minta kedua anggota Pandu Keadilan itu bergaya untuk difoto.

“Kalau begitu, kalian berdua saja bergaya disitu biar kufoto. Kalau tidak bisa memfoto Ustad Tipatul Sembiring, yah..minimal aku foto kalian”, ujar wartawan itu sambil mengarahkan kamera. Uniknya, keduanya pun bergaya seolah tak ada masalah. Dalam foto terlihat bagaimana gaya oknum mencegah wartawan yang akan memoto ke atas pentas.

Pantauan wartawan, dalam Safari Dakwah kemarin nampak betapa oknum di PKS masih ada yang belum bisa ikhlas berbaur dengan publik. Termasuk di jajaran kepanitiaan, belum dapat menyajikan image PKS sebagai partai yang sejuk kepada publik.

Acara itu dihadiri ribuan ummat Islam yang sejak zuhur sudah memadati lapangan. Namun akhirnya banyak kecewa tidak dapat melihat idolanya Presiden PKS Ir Tipatul Sembiring secara dekat. Pihak panitia memasang pagar pembatas dari besi beton setinggi dua meter ditengah lapangan, sehingga jarak pentas dan tempat duduk Tipatul dan rombongan tidak bisa terlihat jelas. “Tiga jam awak menunggu, tapi nampak pun tidak bapak itu”, kata Ny. Dahlia warga Helvetia.

Bahkan Menpora Adhyaksa Dault, Cagubsu H Syamsul Arifin SE dan Cawagubsu juga Ketua DPW PKS Sumut Gatot Pudjo Nugroho ST, hanya dapat dipandangi massa dari kejauhan karena dibatasi pagar besi.

Tidak ada informasi dari panitia, mengapa tempat duduk Presiden PKS dan undangan ditempatkan jauh dari massa, demikian juga pentas tempat petinggi PKS itu untuk menyampaikan tausiah. Massa hanya bisa menatap dari kejauhan, seolah pihak panitia takut jika petinggi PKS itu dekat dengan ummat yang memadati lapangan Benteng tempat acara Safari Dakwah itu berlangsung.(ms)