fashion pria

Pilgubsu 2008 Kurang Sosialisasi

Medan (Lapan Anam)

Kurangnya sosialisasi Pilgubsu menyebabkan banyaknya masyarakat tidak mengetahui tahapan-tahapan perhelatan demokrasi itu. Malah disejumlah daerah,banyak beranggapan masa kampanye telah mulai dan Calon Gubsu telah ditetapkan.

Demikian dikemukakan Ketua Panwaslih Pilgubsu, David Susanto,SE di KPUD Kota Medan dan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A DPRD Sumut di Gedung DPRD Sumut, dipimpin Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut Ir Edison Sianturi, Rabu (6/2).


David Susanto menilai, sosialisasi Pilgubsu belum maksimal sehingga masyarakat tidak tahu tahapan-tahapan yang sudah berjalan. Padahal, informasi tahapan-tahapan Pilgubsu ini sangat krusial, agar masyarakat pemilih tahu jadwal dan tahu kapan menggunakan hak pilih.

David menyatakan, sosialisasi perlu digencarkan terutama karena beberapa tahapan Pilgubsu ada yang mengalami perubahan.

Ketika di KPUD Medan dan DPRDSUterungkap, kurangnya sosialisasi bukan karena kelalaian KPUD Sumut. Sebab ternyata, dana sosialisasi diambil alih Badan Indformasi dan Komunikasi (Bainfokom) Sumut.

Infokom Sumut ditengarai hanya menghabiskan anggaran sosialisasi, lewat kegiatan-kegiatan internal. Mereka hanya menggelar pertemuan ddi sejumlah daerah, dengan mengundang Sekdaprovsu dan pejabat Pemprovsu sebagai pembicara.

Anggota Komisi A DPRD Sumut Sigit Pramono Asri juga prihatin kurangnya sosialissi pilgubsu. Kata dia, saat ini kita sedang memasuki masa krusial dan ini selalu menjadi kontroversi secara nasional, yakni tentang daftar pemilih.

Tingkat sosialisasi tahapan Pilgubsu maupun sosialisasi daftar pemilih kata dia, tetap masih sangat 'miskin' dan dia merasakan hal itu.
Sigit mengungkapkan, pihaknya malah belum mengetahui berapa jumlah pemilih per kecamatan. Dan ini belum didapatkan termasuk juga tentang tahapan pelaksanaan Pilgubsu maupun revisinya.

"Masalah jumlah pemilih ini selalu menjadi kontroversi secara nasional, karena daftar pemilih tetap ini merupakan hal paling krusial," ujar Sigit. (ms)