Shohibul Anshor Siregar :
Kampanye Sembilan Bulan Kesempatan
Bagi Parpol Sosialisasikan Agenda Politik
Kampanye Sembilan Bulan Kesempatan
Bagi Parpol Sosialisasikan Agenda Politik
Medan, (Lapan Anam)
Ketentuan baru tentang Pemilu memberi jawaban atas keluhan masyarakat selama ini. Karena masa kampanye dirasakan sangat minim, sehingga sosialisasi dilakukan partai tak pernah tuntas.
Sehingga pada saat rakyat belum tahu persis platform partai, ada keharusan bagi rakyat untuk memilih. Jadinya perilaku memilih dari rakyatpun tak kritis.
"Jadi sembilan bulan tujuh hari masa kampanye itu mestinyalah untuk mmberi parpol waktu yang cukup untuk menjelaskan agenda politiknya kepada rakyat. Jadi kalau ada partai yang mengawali masa kampanye itu dengan adegan premanisme, seperti yang terjadi di PAN, memang itu suatu tindakan amat kontraproduktif," kata Koordinator Umum Pengembangan Basis Sosial dan Inisiatif (nBasis), Shohibul Anshor Siregar di Medan, Rabu (23/7).
Makanya Shohibul Anshor mengaku aneh terhadap kelompok-kelompok yang selama ini dikenal sebagai kelompok keras dan selalu dikonotasikan dengan dunia hitam pun sekarang ini sudah semakin damai bahkan mengedepankan nalar. "Kalau mereka punya senjata tajam sekarang tampaknya sudah mereka alihfungsikan untuk membabat rumput dan kegunaan yang maslahat lainnya. Mereka ingin memberi sesuatu yang terbaik bagi masyarakat," katanya.
Sehingga, lanjut Shihibul, terhadap aksi premanisme telah dibuat dimana-mana ada spanduk himbauan polisi untuk lapor, jika ada gangguan preman. "Jadi, partai masa depan yang ingin memenangkan hati rakyat, tentu tidak mentolerir tindakan seperti itu," imbaunya.
Dia menyebutkan, Sutrisno Bachir sebagai Ketua Umum DPP PAN sudah menghabiskan ratusan milyar untuk politik citra. Hidup adalah perbuatan, katanya untuk merangsang semua masyarakat agar memberi karya produktif bagi kemaslahatan masyarakat.
Tapi sayangnya, sikap Soetrisno Bachir itu tanpa diikuti gerak sumultan dari para kadernya. Padahal Shohibul menilai, kemungkinan Soetrisno Bachir sudah mulai menghayal ketika dia mentargetkan 100 kursi di DPR-RI dengan total perolehan suara secara nasional 15 persen.
"Sehingga nyatalah kita menilai insiden DPW PAN Sumut yang lalu amat kontraproduktif," ujar Shohibul Anshor. ( ms )