David Susanto SE
Medan, (Lapan Anam)
Wartawan harian Waspada David Susanto SE mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dengan dukungan kaum muda dari berbagai elemen di masyarakat. Pria kelahiran Medan, 19 Juli 1973, juga Ketua Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Gubsu dan Wagubsu priode 2008-2013 itu, resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut, Senin malam (14/7).
Didampingi puluhan wartawan media cetak dan elektronik, David Susanto menyerahkan dukungan dari 7000 lebih warga Sumut, lengkap dengan potocopi KTP dan tandatangan pendukung. Hal ini sekaligus memenuhi persyaratan calon anggota DPD-RI, sebagaimana ketentuan yang diatur oleh pasal 12 huruf (p) dan pasal 13 ayat 1 hurup (d), maupun pasal 13 ayat 2 dan ayat 3, Undang-undang No.10 tahun 2008, tentang Pemilu legislatif.
Dengan mengusung jargon “Saatnya Rakyat Bangkit”, Sekretaris Kaukus Wartawan Peduli Petani dan Nelayan (KWPPN) ini, dengan mengemban visi perubahan dan pemberdayaan. Dia maju sebagai calon DPD mewakili kaum muda guna memperjuangkan aspirasi rakyat Sumut di lembaga legislatif.
“Selama ini terkesan bahwa anggota DPD, datang dari berbagai idiom, yhakni harus mantan pejabat, orang kaya sukses dan sudah tua. Kita ingin membuktikan bahwa kaum muda, tidak penguasa, dan tidak kaya, juga bisa menjadi anggota DPD. Alhamdulillah dukungan-dukunganpun muncul dari seluruh kabupaten dan kota se Sumatera Utara, sangat positif kepada saya,” kata David yang juga Direktur Kesra Centre itu.
Dalam penggalangan dukungan tandatangan dan potocopy KTP misalnya, basis gerakannnya adalah kaum muda yang bevisi masa depan. Antara lain tokoh pergerakan di kampus, ormas, OKP dan lapisan masyarakat di 21 Kabupaten/Kota di Sumut yang juga digerakkan oleh para ulama muda.
Ditanya soal strategi kampanye akan dilakukan, jebolan Fakultas Ekonomi UISU ini akan fokus pada penguatan jaringan kaum muda dan wanita yang sudah terjalin selama ini. Komunikasi dan dialog dengan komponen masyarakat akan diintensipkan, sekaligus sebagai upaya memetakan aspirasi yang akan diperjuangkan jika kelak terpilih menjadi anggota DPD.
“Kita akan merekam aspirasi rakyat mulai dari grassroot sekaligus menginventarisirnya. Dengan itu, jika kelak menjadi anggota DPD, kita sudah memiliki database tentang sejumlah masalah yang akan ditangani. Jadi kita datang tidak dengan tangan kosong, tapi dengan konsep”, katanya.
Dia sengaja melirik kaum muda dan wanita, karena menjadi potensi paling besar dalam struktur penduduk Sumut. Kaum muda dan wanita juga masih terabaikan, sehingga perlu diberdayakan untuk bangkit kearah lebih maju”, ujarnya. (ms)