Presiden SBY Pun Tersenyum
Medan (Lapan Anam)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak dapat mengelak untuk tersenyum, saat Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin menyampaikan pidato pada acara silaturahmi dengan jajaran pejabat daerah se-Sumut di Hotel Grand Angkasa,Kamis malam (17/7).
Awalnya, Syamsul yang baru pertama kali pidato dihadapan presiden selaku Gubsu salah sebut nama Ibu Negara. "Selamat datang kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kita sayangi dan Ibu Nani Bambang Yudhoyono," .
Syamsul menyampaikan itu sangat santai dan seperti tidak ada yang salah. Namun, Ibu Negara langsung bereaksi dan merespons. Sambil mengacungkan tangannya, istri Presiden protes dan mengkoreksi Syamsul. "Nama saya Ani."
Syamsul juga langsung respons: "Maaf masih gugup ini." Hadirin pun menyambut respons mantan bupati Langkat itu dengan tawa menghidupkan suasana humor. Syamsul tampak tidak merasa bersalah. Karena gaya dan ciri khas Syamsul yang penuh canda dan humor, dia berhasil membawa suasan ruangan itu menjadi hidup dan bahkan memancing tawa hadirin.
Dalam pidatonya, Syamsul menyatakan keyakinannya bahwa masyarakat Sumut sangat mencintai Yudhoyono. Dia mencontohkan, ketika Presiden jalan keluar dari bandara Polonia sore harinya, warga setempat terlihat sangat antusias menyambut kedatangan Presiden.
Syamsul mengaku tidak mengarahkan massa untuk sambut Presiden di bandara. "Saya sengaja biarkan warga lepas karena ingin melihat sikap warga Sumut sesungguhnya kepada Presiden," katanya. Nyatanya, masyarakat Sumut sangat antusias menyambut banyak warga termasuk kaum ibu yang menunggu di beberapa ruas jalan yang dilalui Presiden hanya untuk melambaikan tangan.
"Mantap. Itu yang saya katakan dalam hati ketika menyaksikan sambutan warga. "Rakyat Sumut memang luar biasa," kata Syamsul yang langsung disambut tawa dan tepukan tangan meriah.
Gubernur juga menegaskan bahwa Sumut akan patuh dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat. "Saya bersama seluruh hadirin warga Sumut siap menerima petuah dari Presiden karena kami ingin turut menjaga keutuhan bangsa," kata Syamsul.
Ketika Presiden siap naik podium untuk menyampaikan pengarahannya, dia dan Ibu Ani terlihat masih terbawa suasana tawa. Wajah Presiden masih tersenyum saat naik podium karena hadirin terdengar masih terbawa riang tawa.
Presiden mengatakan: "Teruskan tertawa dulu," sambil memuji Syamsul karena gaya pidatonya yang cair dan natural.
Dia memulai sambutannya dengan mengatakan dirinya senang melihat warga dan kemajuan Sumatera Utara.
"Setelah beberapa kali mengunjungi Sumut, saya menilai daerah ini berpotensi dan bermodal besar dari warganya yang dinamis, bekerja keras, berani menghadapi tantangan sehingga hasilnya banyak kemajuan," kata Presiden.
Kedatangan Presiden adalah untuk mengikuti acara Pesta Danau Toba di Prapat dan panen raya padi di Simalungun. Dalam kesempatan itu, Presiden menyerahkan bantuan benih padi non-hibrida sebanyak 1.125 ton senilai Rp5,8 miliar dan 13,5 ton benih senilai Rp700 juta. Dia menyerahkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat senilai Rp299,864 miliar untuk lebih dari 40.000 debitur, secara simbolis.(WOL)
Medan (Lapan Anam)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak dapat mengelak untuk tersenyum, saat Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin menyampaikan pidato pada acara silaturahmi dengan jajaran pejabat daerah se-Sumut di Hotel Grand Angkasa,Kamis malam (17/7).
Awalnya, Syamsul yang baru pertama kali pidato dihadapan presiden selaku Gubsu salah sebut nama Ibu Negara. "Selamat datang kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kita sayangi dan Ibu Nani Bambang Yudhoyono," .
Syamsul menyampaikan itu sangat santai dan seperti tidak ada yang salah. Namun, Ibu Negara langsung bereaksi dan merespons. Sambil mengacungkan tangannya, istri Presiden protes dan mengkoreksi Syamsul. "Nama saya Ani."
Syamsul juga langsung respons: "Maaf masih gugup ini." Hadirin pun menyambut respons mantan bupati Langkat itu dengan tawa menghidupkan suasana humor. Syamsul tampak tidak merasa bersalah. Karena gaya dan ciri khas Syamsul yang penuh canda dan humor, dia berhasil membawa suasan ruangan itu menjadi hidup dan bahkan memancing tawa hadirin.
Dalam pidatonya, Syamsul menyatakan keyakinannya bahwa masyarakat Sumut sangat mencintai Yudhoyono. Dia mencontohkan, ketika Presiden jalan keluar dari bandara Polonia sore harinya, warga setempat terlihat sangat antusias menyambut kedatangan Presiden.
Syamsul mengaku tidak mengarahkan massa untuk sambut Presiden di bandara. "Saya sengaja biarkan warga lepas karena ingin melihat sikap warga Sumut sesungguhnya kepada Presiden," katanya. Nyatanya, masyarakat Sumut sangat antusias menyambut banyak warga termasuk kaum ibu yang menunggu di beberapa ruas jalan yang dilalui Presiden hanya untuk melambaikan tangan.
"Mantap. Itu yang saya katakan dalam hati ketika menyaksikan sambutan warga. "Rakyat Sumut memang luar biasa," kata Syamsul yang langsung disambut tawa dan tepukan tangan meriah.
Gubernur juga menegaskan bahwa Sumut akan patuh dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat. "Saya bersama seluruh hadirin warga Sumut siap menerima petuah dari Presiden karena kami ingin turut menjaga keutuhan bangsa," kata Syamsul.
Ketika Presiden siap naik podium untuk menyampaikan pengarahannya, dia dan Ibu Ani terlihat masih terbawa suasana tawa. Wajah Presiden masih tersenyum saat naik podium karena hadirin terdengar masih terbawa riang tawa.
Presiden mengatakan: "Teruskan tertawa dulu," sambil memuji Syamsul karena gaya pidatonya yang cair dan natural.
Dia memulai sambutannya dengan mengatakan dirinya senang melihat warga dan kemajuan Sumatera Utara.
"Setelah beberapa kali mengunjungi Sumut, saya menilai daerah ini berpotensi dan bermodal besar dari warganya yang dinamis, bekerja keras, berani menghadapi tantangan sehingga hasilnya banyak kemajuan," kata Presiden.
Kedatangan Presiden adalah untuk mengikuti acara Pesta Danau Toba di Prapat dan panen raya padi di Simalungun. Dalam kesempatan itu, Presiden menyerahkan bantuan benih padi non-hibrida sebanyak 1.125 ton senilai Rp5,8 miliar dan 13,5 ton benih senilai Rp700 juta. Dia menyerahkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat senilai Rp299,864 miliar untuk lebih dari 40.000 debitur, secara simbolis.(WOL)