Ipqah Mengadu ke DPRDSU
Medan , (Lapan Anam)
Medan , (Lapan Anam)
Pengurus Ipqah (Ikatan persatuan qori/qoriah) Medan membawa qori anak-anak meraih juara I TQ FASI (tartil Quran Festival Anak Shaleh Indonesia) mengadu ke DPRD Sumut, Senin (21/7), karena kurang mendapat perhatian dan pembinaan serius dari pemeritan daerah, sehingga dikhawatirkan akan banyak qori/qoriah Sumut eksodus ke daerah lain mengikuti MTQ maupun event lain tentang Al-quran tingkat nasional dan internasional.
Kekhawatiran nasib qori/qoriah Sumut tersebut diungkapkan pengurus Ipqah Medan dan pemenang I TQ FASI didampingi dewan penasihat Ipqah Drs H Mahmuddin Lubis dan Ir Bustinursyah ‘Uca’ Sinulingga MSc IAI kepada Ketua DPRD Sumut H Abdul Wahab Dalimunthe SH, karena tidak sedikit qori asal Sumut berkiprah membawa nama daerah propinsi lain.
Menurut Sekretaris Ipqah Medan H Fadlan Zainuddin, banyaknya qori/qoriah Sumut hengkang ke daerah lain, karena merasa di daerahnya sendiri tidak diperhatikan, terutama dari segi fiancial, sehingga ada kesan prestasi qori/qoriah dianggap tidak popular dibanding prestasi altit olahraga. Padahal, iventnya sama-sama membawa harum nama daerah ditingkat nasional, bahkan internasional.
Fadlan yang mantan qori internasional mengakui, selama ini bahkan sampai sekarang, belum ada sugesti dari pemerintah daerah terkait dengan reward yang dijanjikan kepada peraih juara MTQ ditingkat nasional.
Tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah ini, diakui dan dialami bocah anak SD Farhan Muhammadi mengukir prestasi MTQ tingkat Sumut dan terakhir juara I TQ putra golongan TPA dalam FASI tingkat nasional Juli 2008, karena mulai dari pemberangkatan menumpang kapal laut dan kembali ke daerah memboyong piala naik bus. “Saya pulang hanya membawa hadiah piala, uang tidak ada,” ujar Farhan polos.
Dewan Penasihat Ipqah Mahmuddin Lubis dan Uca Sinulingga yang juga anggota DPRD Sumut mengungkapkan, kekecewaannya terhadap pemerintah daerah dan LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) yang kurang memberi perhatian membina qori/qoriah di Sumut.
Harusnya, kata Mahmuddin, LPTQ melakukan pembinaan secara pemanen jauh-jauh hari terhadap qori/qoriah maupun anak beprestasi dibidang Al-Quran, sehingga tidak main comot saat menjelang menghadapi event nasional/internasional. Selain itu, LPTQ diserahkan kepada ahlinya dalam pengembangan Al-Quran, misalnya melibatkan ipqah, bapqah, wasiqah. (ms)