500 Hektare Kebun Sawit di Marbau Terendam Air
Medan (Lapan Anam)
Sedikitnya 500 hektare areal kebun sawit milik rakyat di desa Tubiran, desa Pulo Bargot, dan desa Pare-pare, Kecamatan Marbau, kabupaten Labuhan Batu tergenang air. Akibatnya tidak kurang dari 500 Kepala Keluarga (KK) warga di daerah itu terancam, menyusul meluapnya sungai Merbau.
Pemuka masyarakat Desa Tubiran, Pujo Sutrisno kepada anggota komisi A DPRD Sumut, Drs Ahmad Ihkyar Hasibuan, Senin (1/12), saat melakukan kunjungan ke tanggul tersebut disela-sela reses anggota DPRD Sumut dari dapem Labuhan Batu, mengatakan tanggul di daerah itu telah jebol sejak 1,5 tahun yang lalu.
“Tanggul ini sudah jebol pada bulan Agustus 2007, namun hingga kini belum ada perhatian pemerintah Kabupaten Labuhan Batu maupun dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menanganinya”, kata dia.
Mereka telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya dengan melakukan gotong royong, tapi belum juga membuahkan hasil. Bahkan tanggul yang panjangnya 100 meter terus jatuh setiap hari.
Menurut Pujo, yang juga ketua LKMD Desa Tubiran, desanya yang mayoritas merupakan petani sawit, telah digenangi air selama hampir 1,5 tahun, akibat tanggul disana jebol sepanjang 100 meter dari tiga titik yang jebol.
Sementara itu, Drs Ahmad Ihkyar Hasibuan langsung turun kelapangan, begitu mendapat laporan dari masyarakat disana. Bahkan politisi partai Demokrat itu, merasa sangat terkejut melihat kondisi tiga desa tersebut yang tergenang air, akibat jebolnya tanggul Sungei Marbau sepanjang 100 meter di tiga titik.
"Kita mengharapkan Gubernur Sumatera Utara, melakukan tanggap darurat terhadap perbaikan pemukiman masyarakat ini dengan memperbaiki tanggul yang jebol. Karenanya Gubsu harus memerintahkan dinas pengairan untuk memprioritaskan tanggul itu sesegera mungkin, agar rakyat disana jangan keburu jatuh miskin," ujarnya.
Dalam gambar nampak saat anggota DPRDSU Drs Ahmad Ikhyar Hasibuan meninjau tanggul sungai Marbau Labuhan Batu yang jebol diterjang banjir.(ms)