fashion pria

PEMUDA MUHAMMADIYAH
HARUS BERANI KRITIK PEMERINTAH

Medan (Lapan Anam)

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Syamsul Arifin SE meminta kader-kader pemuda Muhammadiyah memiliki keberanian melakukan kritik, termasuk mengkritik pemerintah. Ini merupakan hak dan kewajiban. Terlebih bagi warga Muhammadiyah sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW.

“Jadi, kalau ada lagi mengaku sebagai nabi ke 26, bahkan nabi ke 25 setengah sekalipun, kita tidak ikut itu,” tegas Syamsul Arifin di hadapan ratusan warga Muhammadiyah Sumut yang hadir pada Milad ke 76 Pemuda Muhammadiyah dan Tabligh Akbar di Mesjid Taqwa Kampung Dadap, Medan, Sabtu (28/6) kemarin.

Syamsul bahkan mengatakan, kalau ada yang tidak berani mengkritik pemerintah, termasuk Pemprov Sumut, itu berarti bukan warga Muhammadiyah. “Kalau tak berani kritisi Gubernur Sumut, itu bukan warga Muhammadiyah,” katanya.

Artinya, lanjut Syamsul, pemuda Muhammadiyah harus memiliki keberanian bersikap. Hanya saja, mantan Bupati Langkat ini mengatakan, kritikan tersebut harus disampaikan secara santun. “Warga Muhammadiyah harus bersikap shidiq, tabligh dan fathonah,” harapnya.

Selain itu, Syamsul juga memohon dukungan seluruh warga Muhammadiyah di Sumut agar ia berhasil menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Sumut. “Kalau saya saja tanpa dukungan masyarakat, termasuk warga Muhammadyah, program pembangunan Sumut ini tidak akan berhasil,” katanya.

Sebelumnya, DR Amrisyah Tambunan dalam taushiahnya mendorong agar kader-kader pemuda Muhammadiyah berani mengkritik pemerintah. “Bahkan mengkritik Pak Syamsul Arifin sebagai gubernur, kita harus berani. Hanya saja, kritik tersebut hendaknya dibarengi dengan menawarkan solusi,” katanya.

Ia menilai, kalau hanya mengkritik tanpa dibarengi dengan menawarkan solusi, itu juga sikap yang kurang baik. “Karenanya, saya menyarankan, dalam setiap mengkritik pemerintahan yang dipimpin Pak Syamsul Arifin, hendaknya kita menawarkan solusinya,” kata Amirsyah.

Krisis Kader
Pada kesempatan itu, Amirsyah Tambunan juga mengatakan, saat ini pemuda Muhammadiyah sedang mengalami krisis kader. Ini juga diakui Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumut Anang Anas Azhar.

“Kita sekarang kekurangan kader. Anak-anak kita saat ini juga sedang mencari identitas,” katanya. Karena itu, Amirsyah Tambunan yang juga mantan Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Medan ini meminta agar pemuda Muhammadiyah terus-menerus melakukan pengkaderan.

Amirsyah Tambunan membandingkan dengan era dulu. Ketika itu, katanya, kader-kader pemuda Muhammadiyah dikenal dengan militansinya. “Tapi sekarang, kita malah krisis kader. Kita kekurangan kader,” tegasnya.

Menjawab itu, Anang Anas Azhar mengatakan akan terus melakuka pengkaderan. “Pengkaderan ini akan terus kita lanjutkan untuk membangun kembali militansi kader pemuda Muhammadiyah,” katanya.
Ketua panitia Aripay Tambunan MM mengatakan, Milad ke 76 Pemuda Muhammadiyah dan Tabligh Akbar itu dihadiri ratusan warga Muhammadiyah. Termasuk anggota DPR RI Nasril Bahar, anggota DPRD Medan Adi Munasip MM, dan sebagainya. (ms)