fashion pria

Jembatan Timbang Jadi Objek “Basah” Oknum Pejabat Dishub


Medan (Lapan Anam)

Keberadaan jembatan timbang ditengarai menjadi objek basah oknum-oknum pejabat di Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, uang kutipan denda kelebihan muatan dari mobil truk yang melintasi jembatan timbang itu, sebagian besar masuk kantong oknum pejabat dan hanya sebagian kecil masuk ke kas daerah.

“Kita tidak pernah tahu berapa dana yang terkumpul dari jembatan timbang, karena tidak dilaporkan secara transparan. Kita yakin jembatan timbang itu menjadi objek basah oknum pejabat Dishub”,kata Wakil Ketua Komisi C DPRDSU, Isrok Ansari Siregar kepada wartawan di DPRDSU, Kamis (12/6).

Politisi PDIP tersebut mengatakan, misteri jembatan timbang di Sumut sudah lama berlangsung. Terutama tentang operasional sejumlah jembatan timbangan terpadu seperti yang berada di Tongkoh/Sibolangit dan Kota Pinang .

Kata dia, setelah jembatan timbang terpadu itu dioperasikan, belum ada laporan maupun setoran ke Dispenda dari kedua jembatan timbang terpadu tersebut. Padahal aktivitas bongkar kelebihan muatan berlangsung dari ribuan truk angkutan barang yang melintas disana.

“Tidak pernah ada laporan yang transparan soal perolehan PAD dari jembatan timbang terpadu itu. Malah yang ada adalah pemeliharaan jembatan timbang terpadu itu terus dianggarkan dalam APBD Sumut.

Isrok Anshori mengaku sudah sudah amati gudang penyimpanan barang di jembatan timbang terpadu itu. Jika ada angkutan yang kelebihan muatan, seharusnya di bongkar muatannya, selanjutnya disimpan di gudang tersebut. Tapi anehnya gudang yang dibangun dengan dana besar itu belum pernah di gunakan. Padahal Dishub memiliki gudang seperti di jembatan timbang dekat Bandar Baru Kabupaten Deliserdang dan di Kota Pinang Labuhan Batu. Artinya memang disengaja kedua instalasi tersebut tidak difungsikan.

Dia menduga tidak difungsikannya gudang disana, ada indikasi permainan akibat hampir semua perusahaan Angkutan Barang telah menyetor secara bulanan kepada pejabat Dishubsu. Buktinya saat melintas, mobilmobil truk trailer, kontiner dan angkutan lainnya tidak masuk ke jembatan timbang tersebut. Sang kernet hanya turun sambil berlari menemui pejabat di jembatan timbang menyerahkan uang rokok dan membiarkan truk kelebihan muatan berlalu tanpa diukur dan di timbang muatannya.

Karenanya, dengan tak berfungsi jembatan timbang dan gudang disana, maka tidak ada setoran yang disetorkan ke Dispenda. Tindakan itu seharusnya dilihat pejabat yang berwenang, tanpa harus dibiarkan berlanjut terus menerus secara turun menurun, ujar Isrok dengan nada prihatin.

Isrok Anshori sering menerima laporan dari sejumlah pengusaha angkutan, tentang pungutan dana dari petugas jembatan timbang. Anehnya Kadishub Naharuddin Dalimunthe, seolah tidak tahu ada masalah di jembatan timbang karena diduga diuntungkan atas beroperasinya jembatan timbang itu.

Ketika berulangkali dicoba dihubungi wartawan dikantornya, Naharuddin Dalimunthe jarang berada dikantor. “Bapak sedang tugas luar,”, kata ajudannya saat beberapa kali dijumpai.

Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi apa tindakan Gubsu terhadap Kadishub Sumut, terkait dugaan penyimpangan pengelolaan keuangan bersumber dari jembatan timbang itu. Sekdaprovsu RE Nainggolan juga belum berkomentar soal ini,karena masih berada di Jakarta. (ms)