fashion pria

HINDARI PENZHOLIMAN
DALAM "RESHUFFLE" DI PEMPROVSU

Medan (Lapan Anam)

Rencana Gubernur Sumut H. Syamsul Arifin dan Wagub Gatot Pujo Nugroho melakukan "reshuffle" di jajaran pejabat eselon II, mendapat dukungan dari berbagai pihak. Namnu diharapkan, tidak ada yang dizholimi dalam proses pergantian atau reposisi jabatan tersebut .

"Kita dukung penuh 'reshuffle' itu. Namun demikian hendaknya tidak ada yang merasa terzholimi dalam proses itu," ujar anggota Komisi A DPRD Sumut, Ahmad Ikhyar Hasibuan, di Medan, Minggu (22/6).

Agar tidak ada yang terzholimi, ia menyarankan agar Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho benar-benar mengetahui dan memahami rekam jejak para pejabat di daerah itu, khususnya rekam jejak para pejabat eselon II yang akan dilibatkan dalam "reshuffle".

Rekam jejak seorang pejabat diharapkan menjadi patokan utama dalam proses promosi atau degradasi posisi dan jabatan. Karena keberadaan para pejabat itu sendiri adalah untuk menopang kinerja gubernur dan wagub dalam mewujudkan visi-misinya.

Selain faktor rekam jejak, menurut Ikhyar, hal lain yang semestinya juga menjadi perhatian adalah kemampuan seorang pejabat ketika dipercaya memegang suatu jabatan. Termasuk kemampuan menciptakan terobosan-terobosan terkait tupoksi maupun dalam memenuhi kewajiban-kewajiban anggaran secara maksimal.

"Kalau ternyata seorang pejabat benar-benar memiliki kemampuan, tentu tidak ada salahnya jika dipertahankan," katanya.

Faktor lain yang juga harus jadi pertimbangan adalah kemampuan seorang pejabat dalam mendisiplinkan anggaran. Disiplin anggaran menjadi penting karena kepemimpinan Syamsul/Gatot membutuhkan anggaran sekaligus tingkat efisiensi yang maksimal.

Sehubungan dengan itu Ahmad Ikhyar Hasibuan berharap Gubernur dan Wagub Sumut melakukan "reshuffle" melalui pertimbangan-pertimbangan yang benar-benar matang.

Pada kesempatan itu ia juga mengimbau para pejabat di Sumut agar tidak resah. "Mereka yang punya rekam jejak bagus, memiliki kemampuan tentu akan tetap terpakai di 'kabinet' Syamsul/Gatot," katanya.

Tiga figur sentral di Pemerintahan Provinsi Sumut, yakni Gubernur H. Syamsul Arifin, Wagub Gatot Puju Nugroho dan Sekda RE Nainggolan, juga diharapkan dapat mengayomi para pejabat yang notabene adalah para "pembantu" mereka. (ms)