fashion pria


Amin Rais :
Mental Inlander
Penyebab Indonesia Tidak Bisa Bangkit
Medan (Lapan Anam)

Mantan ketua MPR RI Muhammad Amin Rais mengatakan, mental Inlander merupakan salah satu penyebab utama Indonesia tidak bisa bangkit. Karenanya, pemimpin bangsa di negeri ini harus melepaskan mental itu, guna menyelamatkan Indonesia.

“Sepanjang pemimpin kita memiliki mental inlander, tidak akan pernah bisa diharapkan membawa Indonesia menjadi lebih baik. Yang terjadi malah sebaliknya, martabat dan harga diri bangsa terus merosot’, katanya dalam bedah buku 'Agenda Mendesak Bangsa Selamatkan Indonesia!' di Hotel Emeral Garden Medan, Sabtu (8/5).

Buku 'Agenda Mendesak Bangsa Selamatkan Indonesia!' karya Amin Rais, itu dibedah lima fakar yakni Dr. Muchtar Effendi Harahap, MA dari NSEAS Jakarta, Prof. Dr. H. Nur Ahmad Fadhil Lubis, MA, Rektor Unimed Drs. Syawal Gultom, M.Pd, Ekonom USU, Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, Antropolog Unimed, Dr. Ichwan Azhari, MA, serta pengamat hukum, Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MH”.

Amin Rais tampil sebagai pembicara pertama mengatakan, judul 'Agenda Mendesak Bangsa Selamatkan Indonesia!, merupakan inti dari pesan-pesan yang dia titipkan dalam buku itu. Karena sampai kini kekayaan sumber alam Indonesia terus dikuras dan dikuasai asing.

Bedah buku 'Agenda Mendesak Bangsa Selamatkan Indonesia!' itu diprakarsai ‘nBASIS (Pengembangan Basis Sosial Inisiatif & Swadaya).

Dalam buku itu, Amien memotret berbagai permasalahan besar bangsa Indonesia, seperti utang yang mencapai 148 miliar dollar AS, penduduk miskin yang menurut Biro Pusat Statistik mencapai 39,05 juta atau 109 juta orang versi Bank Dunia, 12 juta orang pengangguran, 4,1 juta anak bergizi buruk.

Amien juga memotret kerusakan parah infrastruktur jalan dan 72 persen hutan Indonesia, penanaman modal yang pro asing dan penjualan berbagai BUMN.

"Agenda mendesak bangsa adalah selamatkan Indonesia," kata Amien yang kini kembali mengajar di almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Dalam buku itu, Amin Rais juga mengkritik keras gaya kepemimpinan presiden Indonesia, kecuali Gus Dur. Malah dia menilai, pemerintahan SBY-JK sudah tidak bisa diharapkan membawa perubahan berarti bagi bangsa, karena gaya kepemimpinannya cenderung mengulang sejarah kepemimpinan sebelumnya.

Namun Amin Rais tidak setuju jika SBY-JK disuruh turun ditengah jalan, melanikan diberi waktu untuk menuntaskan masa kepemimpinannya. Dia tetap menginginkan agar sirkulasi kepemimpinan nasional berjalan wajar dan normal sesuai kaidah demokrasi, yaitu lewat pemilu.

Prestasi SBY-Kalla yang tidak memuaskan rakyat, lanjut Amien, jangan dijadikan alasan menurunkan pemerintahan di tengah jalan. “Tentukan melalui pemilu saja,” kata tokoh reformasi itu.

Amin Rais mengajak rakyat Indonesia agar ke depan memilih pemimpin baru yang mampu menjaga kedaulatan negara, kedaulatan hukum, dan ekonomi sehingga Indonesia tidak menjadi budak dari kekuatan-kekuatan dunia yang disebutnya sebagai korporatokrasi asing.

“Kita harus kembali membangun kedaulatan hukum, kedaulatan ekonomi, kedaulatan pendidikan. Mari kita gagas pemerintahan alternatif dan progresif,” tandasnya. (ms)