fashion pria


PEMBONGKARAN PASAR BUAH
BERASTAGI SAKITI HATI RAKYAT

Medan (Lapan Anam)

PEMBONGKARAN paksa Pasar Buah Berastagi, dinilai sebagai bentuk ketidakmampuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo berkomunikasi dengan rakyatnya. Tindakan main gusur dan bongkar paksa, sangat menyakiti hati rakyat ditengah sulitnya mencari napkah pasca naiknya BBM dan kebutuhan pokok.


"Kita sangat menyayangkan pembongkaran Pasar Buah Berastagi itu, karena terjadi kericuhan antara pedagang dengan petugas Sat Pol PP dalam peristiwa tersebut," kata anggota DPRD Sumut Ir Edison Sianturi di Medan, Kamis (29/5).


Anggota dewan dari daerah pemilihan Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Karena sesungguhnya karakter suku Batak Karo yang sangat gigih, toleran, ramah serta memiliki tutur kata yang lemah lembut.


"Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi jika Pemkab Karo tahu cara berkomunikasi dengan rakyat rakyatnya," ujar politisi Partai Patriot Pancasila Sumut ini.Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut ini menjelaskan, begitu lama waktu berlalu, namun Pemkab Karo gagal menjalankan proses sosialisasi. Zaman sekarang ini tidak laku lagi gaya pemaksaan, yang diperlukan itu komunikasi satu arah.


"Setiap pembangunan memang harus ada konsekwensi dan pengorbanan. Tetapi begitu pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, sewajarnya Pemkab Karo melakukan pendekatan lebih bijaksana," pinta Edison.


Kata dia, banyak hal harus dirundingkan bersama dengan pedagang yang merasa akan terganggu mata pencahariannya. Sementara, di sisi lain pembangunan pasar juga perlu dalam mendukung pariwisata.

"Rencana pembangunan ini memang sudah lama, namun selalu terkendala diakibatkan perundingan yang belum tuntas," ujarnya. Pemkab hanya sukses membangun Kantor Bupati Karo, itu pun karena tak ada pegawai yang berani protes.


"Di Kabupaten Dairi sekarang juga sedang dibangun pusat pasar, namun tidak ada gejolak seperti di Kabupaten Karo. Kita juga tidak setuju dengan pengusiran wisatawan yang datang oleh masyarakat, karena mereka datang tidak ada kaitannya dengan masalah pasar buah, malah akan menimbulkan image kurang baik nantinya," tuturnya.(ms)