fashion pria

Kaum Intelektual Sesalkan
Penggunaan Isu Agama Dalam Pilgubsu
Medan (Lapan Anam)
Kaum intelektual Islam dan Kristen memprihatinkan penyesatan yang dilakukan sementara elite politik, yang mengarahkan persepsi masyarakat seolah pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2008-2013 sebagai pemilihan agama. Bahkan, ada indikasi isu agama digunakan untuk membunuh karakter seorang calon gubernur (cagub).
“Isu agama sungguh tidak relevan, apalagi dengan menghadapkan calon yang muslim dengan nonmuslim, “kata Azhari Akmal Tarigan, pengajar di Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Medan, kepada wartawan di Medan.

Terlebih, katanya, dari lima pasang calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub), dua pasang di antaranya adalah pasangan pelangi: Islam Kristen dan Kristen Islam. Jadi, kata Azhari, isu agama sungguh tidak tepat dipakai dalam Pilkada Sumut.

Fungsionaris HMI Sumut itu juga memprihatinkan adanya indikasi pembunuhan karakter (character assassination), yang dilakukan sementara elite politik dan pendukungnya, demi untuk mengganjal lawan politiknya.

Hal senada juga dikemukakan intelektual Kristen, Pendeta Imanuel G Munthe. Menurutnya, ajakan memilih pemimpin karena alasan agama, sama sekali tidak memberikan pembelajaran politik yang benar pada masyarakat. Sebaliknya isu agama menjadi aksi pembodohan yang bermuara kepada perpecahan. “Umat mestinya diajak rasional, bukan mebawa-bawa agama untuk urusan politik,” tandasnya.

Menurut Munthe, para elite politik semestinya memberikan pembelajaran politik melalui arahan rasional, tidak primordial apalagi sectarian. Sehingga pemimpin yang terpilih adalah figur yang benar-benar mampu membawa daerah ini kea rah yang lebih baik. Elite politik seharusnya menganjurkan masyarakat memilih pemimpin berdasarkan kemampuan berdasarkan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan, tandasnya.

Rekannya, Pendeta SP Saragih, juga mengatakan hal serupa. Dia meminta elite jangan menyesatkan masyarakat, untuk kepentingan partai atau golongannya. Biarkanlah rakyat memilihy berdasarkan nuraninya, tandasnya.

Menurutnya, Pilkada sangat tidak relevan dikaitkan dengan isu agama. Apalagi banyak tindakan yang dilakukan para cagub dan cawagub terkait dengan Pilkada, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.

Sebelumnya, ada elite yang mengajak masyakarat untuk memilih cagub yang seiman (Kristen). Bahkan, tokoh masyarakat itu mengutip Alkitab Galatia 6:10, agar umat Kristen memilih pemimpin yang seagama.

Forum Umat Islam (FUI), terdiri dari ormas Islam, juga mengimbau agar memilih salah satu pasang calon, yakni pasangan Abdul Wahab dalimunthe- H Raden Muhammad Syafii -- karena muslim dan dianggap memenuhi syarat sebagai calon pemimpin ummat. (ms)