fashion pria
Kaukus KWPPN Gelar Pelatihan Meliput Kampanye
Medan (Lapan Anam)
Ketua PWI Sumut Muchyan AA meminta wartawan ikut mewujudkan Pilgubsu damai lewat pencerahan bagi masyarakat.Antara lain melalui penulisan berita seputar Pilgubsu dan penyebarluasan informasi tentang pasangan calon Cagubsu,berikut visi dan misinya.

"Pers berperan penting mensukseskan Pilgubsu dan bertanggungjawab mengawal pesta demokrasi itu agar berjalan jujur,adil dan damai", kata Muhyan dalam Pelatihan Jurnalistik Mendorong Suksesnya Pilgubsu 2008 digelar Kaukus Wartawan Peduli Petani dan Nelayan (KWPPN) di Hotel Dharma Deli Medan,Rabu (26/3).

Dalam pelatihan jurnalistik dibuka Ir Edison Sianturi mewakili Ketua DPRDSU itu,Muhyan mengingatkan agar wartawan menjaga independensi dalam Pilgubsu 2008. "Pers harus tetap netral dan sejauh mungkin tidak terlibat langsung sebagai tim sukses pasangan Cagubsu demi menjaga independensi",katanya.

Muhyan berpesan agar wartawan ikut mensukseskan Pilgubsu dengan menggunakan hak pilih secara berkualitas.Selain itu,wartawan jangan terfokus menyoroti prilaku dan janji-janji Cagubsu,tapi juga kritis terhadap kinerja pelaksana Pilkada yakni KPUD dan Panwaslih.

Sementara Penasehat KWPPN H Abdul Hakim Siagian SH,MHum menyatakan, Gubsu terpilih mendatang perlumengeluarkan kebijakan strategis berpihak kepadamasyarakat petani dan nelayan.

"Janganlah rakyat memilih pasangan Cagubsu yang anti petani dan nelayan. Dua kelompok masyarakat ini jumlahnya mayoritas di daerah ini,tapi sering dimarjinalkan",ujarnya.

Anggota Komisi B DPRD ini mengatakan, keberpihakan pemimpin Sumut selama ini kepada kalangan petani dan nelayan belum terlihat jelas.

"Bahkan di dalam APBD Sumut yang lalu-lalu, alokasi danauntuk pemberdayaan dan pembinaan kaum tani dan nelayan begitu kecil. Kondisi ini memunculkan ironi mengingat jumlah masyarakat petani dan nelayan sekitar 60 persen lebih dari jumlah masyarakat Sumut sekitar 12 juta lebih," kata Abdul Hakim Siagian.

Abdul Hakim berharap siapa pun pemimpin Sumut ke depan perlu memiliki komitmen memberdayakan petani dan nelayan.Antara lain dengan memberikan jaminan proteksi terhadap hasil produksi pertanian, lahan, ketersediaan pupuk, maupun distribusi perikanan.

Anggota DPRD Sumut Edison Sianturi dalam sambutan sebelum membuka acara secara resmi mewakili Ketua DPRDSU menilai, termarjinalkannya kaum petani dan nelayan khususnya di Sumut terlihat dari APBD 2006. Tapi dia tidak membantah bahwa pada anggaran berikutnya alokasi anggaran buat petani dan nelayan mulai meningkat.

"Kita berupaya terus mempressure eksekutif agar anggaran buat petani dan nelayan lebih ditingkatkan lagi," kata anggota Kaukus DPRD Sumut Peduli Petani dan Nelayan ini.

Dia juga berharap kelima pasangan cagub/cawagub Sumut perlu membuat kontrak politik soal komitmen mereka terhadap keberadaan kaum yang mayoritas di daerah pedesaan dan pinggiran pantai ini.

Sementara Ketua KWPPN Mayjen Simanungkalit mengatakan,pelatihan jurnalistik itu merupakan rangkaian program kaukus dalam bidang peningkatan kualitas SDM wartawan. Kukus juga telah mengelar sejumlah kegiatan yang bermuara meningkatkan posisi tawar petani dan nelayan.

Pelatihan jurnalistik itu menampilkan dua pelatih yakni Direktur Diklat PWI Sumut H Ali Murthado MHum dan Dirut Universal Communication Drs Dailami.

Pada sesi dialog ditampilkan dua nara sumber yakni Ketua Panwaslih Sumut David Susanto SE dan Ketua PWI Sumut H A Muchyan AA. KWPPN dalam acara itu juga menyerahkan plakat penghargaan kepada tiga anggota DPRDSU yang dinilai memiliki komitmen kuat memperjuangkan hak-hak petani. Mereka ada H Abdul Hakim Siagian SH,MHum,Ir Edison Sianturi dan Drs Ahmad Ikhyar Hasibuan.(ms)