fashion pria


DPRD SU Nilai PLN Pusat “Janji Muluk” Soal Listrik Sumut

* Status PLN Nias Diminta Ditingkatkan Jadi Cabang

Medan, (Lapan Anam)
DPRD Sumut melalui Komisi D menilai PLN Pusat janji-janji muluk untuk merealisasikan pembangunan potensi kelistrikan di Sumut, seperti PLTP Sarulla di Taput, PLTA Asahan III dan PLTU di P.Susu, karena hingga saat ini tidak satupun dilaksanakan, sehingga masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap PT PLN.
Penilaian ini diungkapkan Ketua dan anggota Komisi D Jhon Eron Lumbangaol SE, Drs A Azis Angkat dan Analisman Zalukhu Ssos dalam rapat dengar pendapat dengan Management PT PLN wilayah Sumut dipimpin wakil ketua komisi Asyirwan Yunus, Jumat (28/3) di gedung DPRD Sumut.
“PLN pusat janji tinggal janji. Padahal, potensi Sumut cukup besar, seperti PLTP Sarulla, Asahan III dan pembangkit di P.Susu, tapi kita sangsi bisa selesai sesuai jadual. Kita sepertinya sudah kehilangan kepercayaan, karena sampai saat ini realisasinya nonsen,” ujar Eron Lumbangaol.
Sepertinya, lanjut Eron, muncul dibenak masyarakat terhadap pusat yang sengaja membuat krisis energi di Sumut. Padahal, kalau sumber energi yang ada sekarang terus dipelihara, krisis akan terus terjadi dan pemadaman tidak terhindarkan dan DPRD Sumut akan menjadi sasaran amarah demo.
Azis juga mengungkapkan, Komisi D sudah hilang kepercayaan kepada pusat, karena sudah dijanjikan 23 Oktober 2007 tinggal tunggu, tapi sampai saat ini tidak jelas, karena birokrasi berbelit-belit dan infrastruktur jelek, sementara pusat sudah jual saham Sarulla.
Dalam rapat itu, Analisman Zalukhu minta PLN Nias di Gunung Sitoli ditingkatkan statusnya dari ranting menjadi cabang, karena selain daerah Nias terpisah kepulauan dengan jarak 83 mil dari cabang PLN saat ini berada di Sibolga, juga antara ranting Nias dengan cabang Sibolga jaraknya terlalu jauh, sehingga menyulitkan dan menambah cost bagi masyarakat Nias yang berurusan dengan PLN di cabang Sibolga.
“Kita berharap PLN Sumut bersama-sama berjuang ke pusat merealisasikan peningkatakan status PLN ranting Nias menjadi status cabang dan perlu dilakukan perlakuan khusus terhadap PLN di Nias, jika tidak dinaikkan ststusnya menjadi cabang ” ujar Analisman.
Sementara GM PT PLN Wilayah Sumut Manerep Pasaribu didampingi Pintor Rumapea (Cabang Sibolga) dan Humas Raidir Sigalingging SE, berjanji akan memproses peningkatan status PLN di Nias dari ranting jadi cabang ke PLN Pusat dan diperkirakan paling lama akhir tahun 2008.
“Pada prinsipnya, demi peningkatan pelayanan, masalah peningkatan status ranting jadi cabang sudah menjadi agenda wilayah menyetujuinya. Kami juga perlu dukungan dewan membicarakannya ke direksi,” ujarnya.
Pasaribu mengungkapkan kemampuan pasokan PLN wilayah Sumut maret 2008 dengan total daya mampu system 1090 mw setelah adanya tranfer dari PT Inalum 63 mw dan tranfer dari Riau 7 mw, sedangkan beban puncak prakiraan 1250 mw defisit pasokan 0-160 mw. Sedangkan penanganan krisis jangka pendek tahun 2008, penambahan pasokan sebesar 674,4 mw baik dilakukan dilakukan tim task force, PLT KITSU, PLN Pikitring SUAR dan PLN Wil-SU.
Untuk rencana pembangunan pembakit jangka menengah sampai 2011, diperkirakan tahun 2010 PLTU Sumut 400 mw, PLTU Meulaboh 200 mw, PLTA Asahan I 180 mw, PLTP Sarulla I 110 mw dan tahun 2011 PLTP Sarulla II 110 mw, PLTU Kuala Tanjung 225 mw dan PLTA Asahan III 174 mw.(ms)