fashion pria




Sungai Barumun Menguap
ROMBONGAN KUNKER
KOMISI A DPRDSU NAIK BOAT

R.Prapat (Lapan Anam)


Rombongan Komisi A DPRDSU yang melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Labuhan Batu terkait sengketa tanah warga dengan perusahaan perkebunan PT Umbul Mas Wisesa di desa Tanjung Mulia dan Sei Siarti,Kecamatan Panai Tengah, Labuhan Batu,Kamis (23/10) terpaksa naik boat selama 1,5 jam.


Ruas jalan ke lokasi sengketa dari arah Tanjung Medan, tidak bisa dilewati menyusul meluapnya sungai Barumun. Bahkan selain harus naik boat 1,5 jam, rombongan dewan juga harus rela bergelantungan selama 1/2 jam diatas traktor (Jonder) agar bisa sampai di basecamp perusahaan.


Putusnya jalan akibat banjir,menyebabkan mobil jenis apapun tidak bisa sampai kelokasi.Namun rombongan berjumlah 11 anggota Komisi A DPRDSU dipimpin ketuanya H Amas Muda Siregar SH tetap harus bertemu rakyat,guna menuntaskan masalah.


"Walau harus naik boat dan bergelantung di atas jonder,kami sudah bulatkan tekad datang kesini menemui bapak-bapak.Kami ingin melihat apa masalah dan mencoba menawarkan solusi agar rakyat tidak dirugikan",kata Amas Muda saat bertemu warga di basecamp PT Umbus Mas Wisesa.Sengketa antara warga dan pihak perkebunan,berawal dari belum digantiruginya tanah warga yang masuk areal izin prinsip Perusahaan Modal Asing (PMA) dengan investor Belgia itu.


Dari 8400 hektare yang diberi izin, sampai kini masih ada yang belum digantirugi.Dampaknya izin HGU untuk PT Umbul Mas Wisesa belum dapat dikeluarkan pemerintah.Demikian juga areal yang diizinkan, baru 4200 hektare dari 8400 hektare yang sudah ditanami.


Sejumlah desa di Labuhan Batu dalam pekan ini juga dilaporkan menjadi terisolasi,akibat putusnya transfortasi darat. Warga terpaksa menggunakan sampan untuk transfortasi, apalagi kondisi jalan di daerah perkebunan itu umumnya belum diaspal hotmix.


Dalam gambar terlihat, Mayjen Simanungkalit, yang ikut rombongan Kunker DPRDSU saat berada di atas boat menuju lokasi kebun PT Umbul Mas Wisesa.(ms)