fashion pria

Performance, Amangoi



Celoteh Biadab
Entah bahasa apa ini,saya pun tak tahu pasti. Saya baru tertarik menelusuri apa dan mengapa mahluk ini,setelah saya tahu bahwa penyebab kekalahan saya menuju lima besar calon KPU Provinsi Sumut,terkait dengan Performance.

Kabar dari KPU Pusat menyebutkan,salah seorang anggota KPU bernama Endang Sulastri yang datang ke Medan melakukan Fit and Proper Test 10 calon KPU Sumut,tidak suka melihat performance saya.

"Bu Endang bilang tak suka performance anda.jadi kalaupun skor anda tinggi,dia malah ngotot dan sampai minta voting agar anda tidak lolos", kata sohib saya di KPU.

Sejak itulah makluk performance itu menarik perhatian saya.Lalu saya buka kamus dan ensiklopedia. Saya memahamkan performance itu sebagai,prilaku faktual seseorang di depan publik.

Dalam kamus saya temukan, arti istilah Performance dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut : Penampilan, dayaguna, hasil, prestasi, pegelaran, kinerja dari suatu sistem perangkat atau object lainnya.

Tapi sudahlah. Saya sendiri sudah ikhlas tidak terpilih jadi anggota KPU Sumut,jika memang performance menjadi ukuran.Tak mungkin performance saya ubah sesuai kehendak ibu Endang atau tim KPU yang melakukan seleksi. Saya punya performance sendiri yang tak mungkin sama dengan performance orang lain.

Jujur saja,saya yang orang batak dengan performance kasar,omong keras dan jalan tegap, sudah dari sononya.Tapi jangan dikira saya tak punya hati dan etika. performance boleh nampak sangar,namun sikap belum tentu mengecewakan.

Jika performance harus disesuaikan dengan selera orang lain,jangan dikira saya suka performance orang-orang tertentu. Saya malah suka keterus terangan,blak blakan.Saya tak biasa bermanis manis, seolah lembut atau seolah manggut-manggut. Saya memang lebih suka tembak langsung.Kalau ya katakana ya, kalau tidak jangan bilang ya.
Jika saya tak suka saya langsung bilang tidak, sebaliknya jika suka saya katakan suka.Begitupun ada bahasa komunikasi yang santun unuk mengatakan yang benar.

Saya selalu berupaya berfikir positif. Maka kalaupun bu Endang mengatakan tak suka performance saya, mungkin saja dia benar.tapi saya lebih yakin dan berfikir positif bahwa bu Endang hanya mencari alasan pembenaran,karena jauh sebelumnya sudah punya daftar nama yang harus dia menangkan.

Bisa saja jika saya dimenangkan dan seseorang lain dikalahkan,akan berbahaya bagi bu Endang dan lainnya.Tentu sebagai pihak yang saya yakini sulit menentukan pilihan karena banyaknya pesanan dan balas jasa,harus dicari sisi yang paling kecil resikonya. Dan mengorbankan saya,jelas minus resiko.sebab saya memang tidak pesanan siapa siapa, tidak punya beking dan bukan titipan pejabat, penguasa atau pengusaha.

Bagi saya pribadi, sejak awal mendaftar jadi calon KPU tak pernah berfikir untuk merubah performance. Toh saya yakin era sekarang eranya orang memiliki otak dan kemampuan.Saya selalu yakin, masing-masing sudah memiliki performance tersendiri.

Sejatinya performance itu mahluk langka dan aneh sekaligus terbukti berbahaya. Tapi bangsa ini tak bisa diukur dengan batas parameter sempit sekedar mengunggulkan performance.

Bangsa ini akan kacau jika ego dikedepankan, selera pribadi didewakan. Mereka sok jago, mentang berkuasa atau mumpung berwenang.

Wleh wleh performance, amangoi. Gawat kita bah.***