fashion pria

Ribuan Rumah di Asahan Terendam Banjir
Medan (Lapan Anam)

Ribuan rumah di Kecamatan Simpang Empat, Asahan dan Tanjung Balai dilaporkan masih terendam banjir. Warga juga sudah mulai diserang penyakit dan sekolah masih diliburkan.

"Walau sudah berlangsung dua pekan terakhir, air bukan makin surut tapi malah perkampungan yang direndam banjir makin meluas", kata anggota DPRDSU H Abdul Hakim Siagian SH,MHum dari lokasi banjir lewat telepon selular tadi malam.

Politisi PAN juga putra daerah Asahan itu mengatakan, kondisi warga yang dilanda banjir sangat memprihatinkan. Kerugian material sudah sulit menghitungnya, sementara stok makanan dan obat-obatan sudah sangat menipis.

"Masyarakat pun kebanyakan sudah lemah dan hampir prustasi. Apalagi anak-anak sudah mulai banyak yang jatuh sakit", katanya.

Abdul Hakim Siagian sudah berada dilokasi banjir sejak dua hari lalu dan sudah mendatangi masyarakat yang berada ditenda-tenda. Bahkan tadi malam sekira pukul 24.00WIB bersama orang tua Endang (10 ), dia harus ke RSU Tanjung Balai karena anak tersebut jatuh sakit.

Dalam kunjungan ini dia juga menyerahkan bantuan baju kaos dan mie instan serta sejumlah uang guna meringankan derita para korban.

Abdul Hakim Siagian Caleg DPR RI dari PAN, juga menerima keluhan masyarakat secara langsung. Mulai dari kekecewaan pada pemerintah yang sangat kurang perhatiannya, banyaknya rusak harta benda, hilangnya mata pencaharian dan banyaknya anak-anak mulai sakit.

Abdul Hakim Siagian, didampingi Dahrun Hutagaol anggota DPRD Asahan yang juga Ketua PAN Asahan dan Bunyaddin SH anggota DPRD Asahan, berjanji akan membantu warga menangani masalah banjir dan eksesnya itu semaksimal mungkin.

"DPRDSU akan memprioritaskan masalah ini agar segera tuntas", kata Hakim Siagian.Menurut dia, pemerintah perlu segera melakukan upaya pencegahan dan antisipasi. Bahkan harus segera membantu masyarakat yang sudah mulai sakit dan kehilangan harta benda.

Harusnya kata anggota dewan yang konsern terhadap petani dan nelayan ini, pemerintah cepat tanggap.Nyatanya musibah seperti sudah berulang kali, tapi pencegahan dan antisipasi nol.

"Kita peringatkan pemerintah daerah harus memprioritaskan penanganan masalah ini, utama masalah pendidikan anak-anak",katanya.

Dia juga menyesalkan rusaknya areal pertanian masyarakat dan sama sekali tak dapat ditanami, padahal musim tanam sudah tiba.

Dengan geram Hakim berkata, kondisi ini menambah bukti bahwa pemerintah gagal melindungi masyarakat.

Sementara tokoh masyarakat, Husni Sitorus,yang proaktif membantu pembangunan tenda-tenda dilokasi banjir mengatakan, banjir kali ini sangat besar dan lama dibanding tahun-tahun sebelumnya.(ms)