fashion pria
Kepala UPT Tarukim Nias Jarang Bertugas
Medan,(Lapan Anam)

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tataruang dan Pemukiman (Tarukim) Sumatera Utara (Sumut) di Kabupaten Nias, Sukarelawanto, jarang berada di Nias. Akibatnya pelaksanaan proyek di daerah itu amburadul karena tidak terkordinir dan pejabat tersebut terkesan tidak peduli.
Demikian anggota DPRDSU Analisman Zalukhu dan Aliozokhi Fau mengatakan kepada wartawan via telepon selular, Selasa (12/8) disela-sela reses dewan ke daerah pemilihan Nias.
Laporan warga masyarakat Nias kepada anggota dewan asal Nias itu, oknum Sukarelawanto tidak menjalankan fungsi dan tugasnya selaku Kepala UPT Tarukim di Nias. Bahkan dalam sebulan, Sukarelawanto dipastikan paling lama hanya berada di Nias selama dua hari dalam setiap bulannya, dan selebihnya entah dimana.
Dampaknya, ujar Analisman Zalukhu dan Aliozokhi Fau, kordinasi pembangunan tataruang, pemukiman dan drainase yang ditangani UPT Tarukim di Nias tidak tidak berjkalan sebagaimana mestinya. Bahkan masyarakat tak dapat berurusan dengan instansi ini, sementara upaya warga masyarakat Nis untuk membangun kembali Nias paska Tsunami, sangat tidak dimungkinkan denga kepala UPT yang tak pernah berada di tempat.
Aliozisokhi Fau dan Analisman Zaluhu setelah mendapat pengaduan masyarakat dan turun kelokasi proyek Tarukim, mendesak Gubsu agar segera mereposisi pejabat dijajaran Pemprovsu, termasuk Kadis tarukim Syafruddin Siregar yang tidak mampu menertibkan disiplin dan kinerja jajarannya.
“Sukarelawanto selaku Kepala UPT Tarukim tidak menjalankan tugasnya secara maksimal di Nias. Maka, sebaiknya dia segera ditarik dan digantikan dengan pejabat yang loyal dan bertanggungjawab”, kata Analisman Zalukhu.
Menurut para wakil rakyat itu, mental pejabat seperti Sukarelawanto yang tidak mempertanggungjawabkan pekerjaannya selaku Kepala UPT Tarukim di Nias berdampak buruk bagi kegiatan pemulihan pembangunan di daerah itu.
Karenanya, agar tidak menjadi ganjalan bagi program pemerintah dalam memulihkan pembangunan di Nias, sebaiknya Sukarelawanto segera diganti. Bahkan yang bersangkutan perlu diusut, terutama perannya dalam membiarkan proses pembangunan menjadi amburadul. Sementara itu, baik Sukarelawanto maupun Kadis Tarukim Sumut, Syafruddin Siregar yang coba dihubungi tak berada di kantornya. Begitu juga saat dihubungi melalui telepon selularnya juga tidak berhasil untuk di konfirmasi. (ms)