fashion pria


DPRD SU Ingatkan BRR
“Jangan Terlantarkan Jembatan Mo’au”


Medan (Lapan Anam)
ANGGOTA DPRD Sumut dari dapem Nias-Nias Selatan minta BRR (Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi) NAD-Nias, tidak menelantarkan proyek jembatan Mo’au pada jalan propinsi Gunungsitoli-Lahusa di Desa Bobozioli Loloana’a Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias.
Hal ini diingatkan salah seorang anggota DPRD Sumut dari dapem Nias-Nisel Analisman Zalukhu SSos MSP kepada wartawan, Rabu (13/8) di gedung Dewan, terkait dengan temuannya ketika melakukan kegiatan reses DPRD Sumut ke kabupaten Nias dan Nise, sekaligus menanggapi penilaian FPPD DPRD Nias terhadap perencanaan pembangunan Jembatan Mo’au tidak profesional. Tetapi harus segera diselesaikan sebelum tugas BRR berakhir di Pualau Nias, agar proyek yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp5,9 miliar tidak sia-sia.
Terkait dengan tidak selesainya pembangunan Jembatan Mo’au, lanjut Analisman Zalukhu, pihaknya tidak hanya menerima keluhan masyarakat di Nias, tapi juga telah meninjau langsung ke lokasi proyek pembangunan jembatan tersebut. “Ternyata, proyek jembatan itu tidak selesai dan tidak bisa dimanfaatkan masyarakat, meski anggaran sebesar Rp5,9 milyar yang dihabiskan dari BRR,” ujar Analisman.
Menurut Zalukhu dari FPDI-Perjuangan itu, pimpinan BRR NAD-Nias di Banda Aceh maupun Perwakilan BRR Nias di Gunungsitoli yang bertanggung-jawab untuk segera menyelesaikan pembangunan jembatan Mo’au agar bias dimanfaatkan masyarakat.
Karena, kata Analisman lagi, jembatan Mo’au itu merupakan salah satu infrastruktur yang mendukung kelancaran perekonomian di Nias. Jika pembangunan jembatan itu terbengkalai, tidak hanya Negara dirugikan akibat pekerjaan yang sia-sia, tapi juga pergerakan perekonomian di Nias bias macat.
Untuk itu, Analisman Zalukhu berharap, BRR baik di Banda Aceh maupun di Gunungsitoli-Nias tidak meninggalkan begitu saja proyek pembangunan jembatan Mo’au tanpa rampungnya pekerjaan.
“Terkait masalah jembatan Mo’au, kita menyurati pimpinan BRR NAD-Nias di Banda Aceh maupun Pimpinan Perwakilan BRR Nias di Gunungsitoli dalam menyahuti keluhatan dan aspirasi masyarakat Nias yang disampaikan melalui tim reses DPRD Sumut, agar pembangunan jembatan itu tidak terbengkalai dan ditelantarkan,” tandas Zalukhu.
Magister nilai kumlaude jebolan USU ini juga minta Dinas Jalan dan Jembatan Propinsi Sumut jangan ‘tutup mata’ atau lepas tangan terhadap kondisi pembangunan Jembatan Mo’au yang tidak selesai pengerjaannya, karena peruntukan jembatan tersebut untuk kepentingan masyarakat Sumut.
“Antara Propinsi dan BRR perlu saling komunikasi dan berkoordinasi untuk lebih mempercepat penyelesaian pembangunan jembatan tersebut dan mencari solusi agar pusat secepatnya menyetujui kelanjutan pengerjaan pembangunan seperti yang diungkapkan manager komuniksasi dan informasi BBR Nias Immanuel Migo melalui media,” ujar Analisman menambahkan. (ms)