fashion pria

Ketua Panwaslih Sumut:
DPT MEMBUAT PILGUBSU KACAU
* Ketua KPU Nias Selatan Tinggal di Belawan

Sibolga, (Lapan Anam)

Ketua Panwaslih Gubsu/Wagubsu David Susanto SE menegaskan, buruknya kinerja KPUD Sumut, terutama dalam memutakhirkan data Daftar Pemilih Tetap (DPT), menjadi salah satu penyebab utama kekacauan pelaksanaan Pilgubsu 2008.
Hal tersebut dikemukakan David Susanto di Kantor Panwaslih Sibolga, Minggu (20/4) kemarin, setelah beberapa hari sebelumnya melakukan monitoring dan pengawasan Pilgubsu di sejumlah daerah di Sumut.

Di antara daerah yang dimonitor tersebut mulai dari Kabupaten Tobasa,Taput, Sibolga, Tapteng, Nias dan Nias Selatan (Nisel).

David yang didampingi Ketua Panwaslih Sibolga Syofyan Sauri Nasution dan anggota Asah Damai Simanjuntak dan Ketua Panwaslih Tapteng Syafran Matondang serta anggota Syafwanuddin menyebutkan, selain buruknya kinerja KPUD dalam memutakhirkan data, keaktifan anggota KPU secara umum, terutama di kabupaten/kota, juga menjadi pelengkap semakin kacaunya pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

Bayangkan saja, tandas David, di Nias Selatan, sehari sebelum hari "H" Pilgubsu, Ketua KPUD Nias Selatan masih berada di Belawan. Karena ternyata, rumah tempat tinggal Ketua KPUD Nias Selatan tersebut berada di Belawan.

"Ini kan kacau. Sehari menjelang Pilgubsu Ketua KPUD-nya tidak berada di lokasi tempat ia bertugas. Padahal, hari-hari itu merupakan puncak kesibukan persiapan pelaksanaan Pilgubsu. Tapi, Ketua KPUD-nya selaku pelaksana Pilgubsu, justru tidak berada di tempat. Apa tidak kacau pelaksanaan Pilgubsunya?" tandas David.

Tapi, kata Davi Susanto, penyebab kekacauan yang paling utama adalah kesembrawutan data DPT. "Hampir semua persoalan yang kita temukan di lapangan menyangkut kesembrawutan data DPT," tegas David.

Dari laporan tersebut, lanjut David, terungkap ada kecenderungan bahwa KPU tidak melakukan pemutakhiran data DPT. Karena itu, kuat dugaan data pemilih yang digunakan dalam Pilgubsu 16 April lalu masih Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pilkada (DP4) yang bersumber dari Desk Pilkada Pempropsu.

"Bahkan, mungkin juga data yang dipakai dalam Pilgubsu itu data Pilpres 2004. Tidak heran, bila banyak yang sudah meninggal beberapa tahun silam, masih masuk di DPT," tegas David.

Tapi, David juga mengaku bingung karena ada seorang warga yang memperoleh tiga kartu pemilih. Kemudian, ada pula dalam satu keluarga tidak semua mendapat kartu pemilih.

"Ini kan aneh? Ini menjadi indikasi kuat bahwa KPUD Sumut dan kabupaten/kota, sama sekali tidak melakukan pemutakhiran data pemilih tersebut," tandas David. (ms)