FKS DPRD SU Sinyalir Tingkat Kesehatan
Bank Sumut Sarat Kepentingan
RUPS Seharusnya Libatkan DPRD Sumut
Medan (Lapan Anam)
Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS) DPRD Sumut mensinyalir tingkat kesehatan Bank Sumut yang diberikan Bank Indonesia (BI) dengan tingkat dari cukup sehat menjadi sehat sarat kepentingan dan terkesan untuk mendukung RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) penetapan Direksi Bank Sumut yang direncanakan Senin depan 28 April 2008.
Sinyalemen ini diungkapkan Pensihat dan anggota FKS H Arifin Nainggolan SH Msi (Foto) dan H Hidyatullah SE kepada wartawan, Rabu (23/4) di gedung DPRD Sumut, terkait dengan persoalan Bank Sumut masih belum tuntas.
Menurut Arifin Nainggolan, pemberian tingkat kesehatan Bank Sumut naik satu tingkat dari cukup sehat menjadi sehat masih menjadi tanda Tanya, karena berat dugaan sarat kepentingan dan permainan, karena dalam waktu tempo 4 bulan tingkat kesehatan itu dinaikkan satu tingkat menjadi sehat.
Padahal, kata Arifin Nainggolan yang juga anggota Komisi A itu, masih banyak kredit macat dan persoalan lain yang belum jelas dan dari kesemua item tersebut tidak mungkin hanya dalam tempo 4 bulan bisa diselesaikan. Hal ini harus dipertanggung jawabkan kepada pemegang saham.
“Berat dugaan kita, pemberian predikat sehat terhadap Bank Sumut digunakan untuk RUPS, seolah-olah penetapan Direksi khususnya Dirut Bank Sumut sudah patut, karena dianggap telah mampu meningkatkan tingkat kesehatan bank tersebut. Ini sama saja mengelabui masyarakat,” ujar Arifin.
Arifin juga menyatakan, berdasarkan akta hasil perubahan Bank Sumut dari PD menjadi PT, RUPS bukan hanya Pempropsu, Pemkab/Pemko, tapi juga harus melibatkan DPRD Sumut, karena Pempropsu tidak hanya eksekutif (Gubsu), tapi juga legislative (DPRD Sumut).
“Yang menjadi pertanyaan, dalam RUPS pengangkatan Direksi Bank Sumut, apakah DPRD Sumut diikutkan atau tidak, karena setelah dilakukan pengecekan kepada pimpinan dewan tidak ada yang dilibatkan,” tambah Arifin.
Demikian halnya Hidayatullah yang juga anggota Komisi C DPRD Sumut menilai, pemberian kenaikan tingkat kesehatan Bank Sumut dari cukup sehat menjadi sehat terkesan untuk mendukung RUPS menetapkan jabatan direksi.
Dari tingkat cukup sehat menjadi sehat, lanjut Hidayatullah, berarti selama ini Bank Sumut tidak sehat dan betul sinyalemen selama ini tingkat kesehatan Bank Sumut dibawah sehat. Dikhawatirkan, para pemegang saham tidak tahu soal ini atau informasi tingkat kesehatan Bank Sumut dibawah sehat disembunyikan, sehingga mengangkat kembali Gus Irawan menjadi Dirut, karena dianggap berjasa membuat Bank Sumut benar-benar sehat.
Menyikapi hal ini, kata Hidayatullah, BI harus proaktif melihat masalah Bank Sumut, jangan sengaja ‘tutup mata’, tapi harus transparan agar tidak dituding ada main dalam persoalan Bank Sumut yang sudah mencuat kepermukaan.
“Kita takut, persoalan ini jadi bom waktu bagi Gus Irawan sendiri dan jika tingkat kesehatan yang diberikan mengandung sesuatu, tidak tertutup kemungkinan akan dilaporkan ke BI pusat,” tambahnya. (ms)