Cagubsu Syamsul Arifin
Diminta Waspadai Pahlawan Kesiangan
Medan (Lapan Anam)
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sumatera Utara dan Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) H Syamsul Arifin SE, diminta untuk hati-hati terhadap pahlawan partai kesiangan.
“Hal ini harus diwaspadai DPW PPP Sumut dan Cagubsu H Syamsul Arifin yang untuk sementara ini memperoleh persentase perhitungan suara tertinggi pasca Pilgubsu 2008,” kata mantan Anggota DPRD Sumut Wira Abdi Dasopang Ssi MSP kepada wartawan di Medan , Senin (21/4).
Wira Abdi yang berasal dari Kabupaten Labuhan Batu ini menjelaskan, pasca Pilgubsu ini banyak bermunculan pahlawan kesiangan. Karena itu kepada PPP Sumatera Utara yang sejak awal mengkondisikan H Syamsul Arifin sebagai Cagubsu dapat berhati-hati.
Demikian juga dengan H Syamsul Arifin, kata Wira Abdi yang sudah hengkang dari Partai Bintang Reformasi (PBR) Sumut, kiranya dapat waspada dan hati-hati terhadap pahlawan partai kesiangan yang suka ‘menembak di atas kuda, lalu tertawa tanpa cela’.
Wira yang juga pengurus KNPI Sumut ini menilai, Syamsul Arifin memiliki sikap merakyat, berpenampilan sederhana dan selalu menggunakan-bahasa yang akrab di telinga masyarakat.
Ditinjau dari ilmu komunikasi, papar Wira yang telah menyelesaikan S2 nya di FISIP USU, Syamsul Arifin memiliki kelebihan pada bahasa tubuh yang membuatnya berbeda apabila dibandingkan dengan calon lainnya.
Menurut Wira, ketokohan Syamsul Arifin sudah terlihat sejak muda, apalagi beliau sudah pernah menjadi Ketua KNPI Sumut dan akrab dengan semua kalangan.
“Rakyat merasa tidak pernah berjarak dengannya, sehingga Symasul Arifin memiliki ikon ‘Sahabat Semua Suku’. Syamsul Arifin juga memiliki empat program, yakni rakyat jangan lapar, rakyat jangan bodoh, rakyat jangan sakit dan rakyat punya masa depan,” ujar Wira.
Selain itu, tambah Wira, DPW PPP Sumut dibawah kepemimpinan H Fadly Nurzal sudah lama mensosialisasikan Syamsul Arifin, dengan menghadirkan Syamsul Arifin dalam setiap even PPP, sehingga sosok Syamsul Arifin sangat akrab di mata kader PPP.
“Bukan hanya di tingkat DPW PPP Provinsi Sumatera Utara saja, Syamsul Arifin juga cukup akrab dengan pengurus PPP di tingkat pusat,” kata Wira Abdi Dasopang.
Dalam penjaringan calon, kata Wira, PPP lah satu-satunya partai yang sistematis, trasnparan dan aman hingga akhirnya menetapkan Syamsul Arifin sebagai Cagubsu.
“Strategi PPP Sumut dibawah kepemimpinan H Fadly Nurzal cukup ampuh dengan cara mensosialisasikan calonnya, sehingga pada saat itu keputusan PPP ditunggu-tunggu publik,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Wira, PPP memiliki sikap legowo untuk menerima Gatot Pujo Nuhroho dari PKS sebagai Wakil Syamsul, walau PKS datang belakangan (saat akan mendaftar ke KPU).
Meskipun Gatot bukan tokoh dan putra Sumatera Utara, sambung Wira, namun PPP lebih melihat kepentingan yang lebih besar. Seperti pernyataan Ketua DPW PPP Sumut H Fadly Nurzal usai pendaftaran calon ke KPU bahwa ‘PPP lebih mendahulukan kepentingan ummat daripada ngotot-ngototan, apalagi PPP sejak awal mendorong lahirnya koalisi parpol islam’.
Kepiawaian Fadly Nurzal, ungkap Wira, terlihat ketika PPP menggantung-gantung keputusan untuk memutuskan Syamsul sebagai Cagubsu yang diusung oleh PPP Sumut.
“Dan inilah salah satu strategi Fadly Nurzal untuk mendengarkan opini, masukan, efek balik dari rakyat, sehingga rakyat menuggu-nunggu siapa Cagubsu yang diusung oleh PPP Sumut,” katanya. (ms)
Medan (Lapan Anam)
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sumatera Utara dan Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) H Syamsul Arifin SE, diminta untuk hati-hati terhadap pahlawan partai kesiangan.
“Hal ini harus diwaspadai DPW PPP Sumut dan Cagubsu H Syamsul Arifin yang untuk sementara ini memperoleh persentase perhitungan suara tertinggi pasca Pilgubsu 2008,” kata mantan Anggota DPRD Sumut Wira Abdi Dasopang Ssi MSP kepada wartawan di Medan , Senin (21/4).
Wira Abdi yang berasal dari Kabupaten Labuhan Batu ini menjelaskan, pasca Pilgubsu ini banyak bermunculan pahlawan kesiangan. Karena itu kepada PPP Sumatera Utara yang sejak awal mengkondisikan H Syamsul Arifin sebagai Cagubsu dapat berhati-hati.
Demikian juga dengan H Syamsul Arifin, kata Wira Abdi yang sudah hengkang dari Partai Bintang Reformasi (PBR) Sumut, kiranya dapat waspada dan hati-hati terhadap pahlawan partai kesiangan yang suka ‘menembak di atas kuda, lalu tertawa tanpa cela’.
Wira yang juga pengurus KNPI Sumut ini menilai, Syamsul Arifin memiliki sikap merakyat, berpenampilan sederhana dan selalu menggunakan-bahasa yang akrab di telinga masyarakat.
Ditinjau dari ilmu komunikasi, papar Wira yang telah menyelesaikan S2 nya di FISIP USU, Syamsul Arifin memiliki kelebihan pada bahasa tubuh yang membuatnya berbeda apabila dibandingkan dengan calon lainnya.
Menurut Wira, ketokohan Syamsul Arifin sudah terlihat sejak muda, apalagi beliau sudah pernah menjadi Ketua KNPI Sumut dan akrab dengan semua kalangan.
“Rakyat merasa tidak pernah berjarak dengannya, sehingga Symasul Arifin memiliki ikon ‘Sahabat Semua Suku’. Syamsul Arifin juga memiliki empat program, yakni rakyat jangan lapar, rakyat jangan bodoh, rakyat jangan sakit dan rakyat punya masa depan,” ujar Wira.
Selain itu, tambah Wira, DPW PPP Sumut dibawah kepemimpinan H Fadly Nurzal sudah lama mensosialisasikan Syamsul Arifin, dengan menghadirkan Syamsul Arifin dalam setiap even PPP, sehingga sosok Syamsul Arifin sangat akrab di mata kader PPP.
“Bukan hanya di tingkat DPW PPP Provinsi Sumatera Utara saja, Syamsul Arifin juga cukup akrab dengan pengurus PPP di tingkat pusat,” kata Wira Abdi Dasopang.
Dalam penjaringan calon, kata Wira, PPP lah satu-satunya partai yang sistematis, trasnparan dan aman hingga akhirnya menetapkan Syamsul Arifin sebagai Cagubsu.
“Strategi PPP Sumut dibawah kepemimpinan H Fadly Nurzal cukup ampuh dengan cara mensosialisasikan calonnya, sehingga pada saat itu keputusan PPP ditunggu-tunggu publik,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Wira, PPP memiliki sikap legowo untuk menerima Gatot Pujo Nuhroho dari PKS sebagai Wakil Syamsul, walau PKS datang belakangan (saat akan mendaftar ke KPU).
Meskipun Gatot bukan tokoh dan putra Sumatera Utara, sambung Wira, namun PPP lebih melihat kepentingan yang lebih besar. Seperti pernyataan Ketua DPW PPP Sumut H Fadly Nurzal usai pendaftaran calon ke KPU bahwa ‘PPP lebih mendahulukan kepentingan ummat daripada ngotot-ngototan, apalagi PPP sejak awal mendorong lahirnya koalisi parpol islam’.
Kepiawaian Fadly Nurzal, ungkap Wira, terlihat ketika PPP menggantung-gantung keputusan untuk memutuskan Syamsul sebagai Cagubsu yang diusung oleh PPP Sumut.
“Dan inilah salah satu strategi Fadly Nurzal untuk mendengarkan opini, masukan, efek balik dari rakyat, sehingga rakyat menuggu-nunggu siapa Cagubsu yang diusung oleh PPP Sumut,” katanya. (ms)