Agar BBM Tak Naik,
Sebaiknya proyek Besar Ditunda
Medan (Lapan Anam)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara Nurdin Ahmad menegaskan, pemerintah sebaiknya menunda proyek-proyek besar dari pada menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Daripada menaikkan harga BBM yang dapat menyengsarakan rakyat, lebih baik pemerintah menunda proyek-proyek besar," kata Nurdin Ahmad kepada wartawan di Medan, Minggu (27/4).
Menurut Politisi Partai Golkar Sumut ini, BBM itu bukan lagi barang mewah, sebab BBM itu sudah umum digunakan masyarakat, termasuk sekitar 40 persen rakyat miskin menggunakan BBM untuk kebutuhan sehari-hari.
"Hampir setiap rumah tangga, kendaraan transportasi memakai BBM untuk kebutuhan sehari-hari," kata Anggota Komisi A DPRD Sumut ini.
Nurdin Ahmad juga Penasihat Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut ini mengatakan, kalau proyek-proyek besar, belum tentu masyarakat dilibatkan, paling hanya 20 hingga 30 persen saja masyarakat yang dilibatkan.
Purnawirawan TNI AU berpangkat Kolonel ini mengungkapkan, kalau harga BBM dinaikkan, dikhawatirkan akan terjadi gelombang berkepanjangan yang dapat berujung pada krisis sosial. Jika ini terjadi, kata Nurdin Ahmad kembali, maka sulit dipadamkan, apalagi ekses akibat kenaikan BBM beberapa tahun lalu, kenaikan jumlah orang miskin sampai saat ini belum berhasil untuk diatasi.
"Dalam teori orang bernegara, kemiskinan itu rawan terhadap gangguan stabilitas," katanya.
Ditempat terpisah, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Demokrat Ahmad Ikhyar Hasibuan menegaskan, bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terbaik itu adalah mengajukan kembali perbaikan anggaran. Antara lain dengan memotong proyek-proyek yang berskala besar ketimbang menaikkan harga BBM.
"Jika Presiden berpihak kepada rakyat, perbaiki anggaran dengan memotong proyek-proyek berskala besar ketimbang menaikkan harga BBM," ujar Ikhyar. (ms)