Agar BBM Tak Naik,
Medan (Lapan Anam)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara Nurdin Ahmad menegaskan, pemerintah sebaiknya menunda proyek-proyek besar dari pada menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Reformasi yang dilanjutkan penerapan otonomi daerah, membuat sejumlah daerah maju pesat. Jumlah kepala daerah bertambah, jumlah kantor Bupati juga bertambah. Bahkan, seorang agen togel yang bekas preman, kini menjadi Bupati di satu daerah. Ini kemajuan luar biasa, yang tidak mungkin terjadi dimasa orde baru. Ini perubahan luar biasa, yang dahulu hanya boleh dimimpikan dan disaksikan dalam cerita dongeng.
Tapi reformasi dan otonomi daerah tidak menyentuh desa kelahiranku. Jalan ke desa itu tetap berliku, setapak dan mengandalkan otot, harus berjalan kaki setelah hari. Perubahan yang nampak hanya pada hutan yang makin gundul, karena dibabat pembalak liar untuk kepentingan pribadi.
Desa kelahiranku
Desa Hopong terletak di kaki bukit
Walau berubah menjadi Kecamatan Simangumban, desa Hopong tetap terpencil.
“Sekolah itu telah tutup,gurunya tak ada. Sejak ayahmu meninggal, gedung madrasah itu berubah menjadi kandang kuda”, kata mamakku yang kemarin datang ke
Dahulu,ketika ayahku masih hidup, sekolah ini menjadi tempat anak-anak desa belajar mengaji,belajar sholat dan belajar ilmu bela diri. Tapi, ayahku yang PNS Depag itu meninggal sebelum pension, sehingga sekolah itu harus tutup. Tidak ada yang menggantikannya, karena tidak ada anak desa yang mengecap pendidikan walau hanya setingkat SLTA.
Kami sekeluarga,anak ayahku yang jumlahnya sembilan (9) orang, memang sebagian besar jadi sarjana dan minimal tamat SLTA. Tapi semuanya merantau, termasuk saya sendiri. Otomatis, yang tinggal di desa itu, hanya mereka yang tidak sekolah.
Kemiskinan dan keterisoliran desaku membuat kehidupan warga tetap terbelakang. Akses mereka meraih kemajuan terhambat.
Aku sudah
Saya biasa menjalani jalan yang terjal berliku, tapi saya dan anak tentu berbeda. Mereka tidak tahu bagaimana sulitnya jalan ke kampung kelahiran ayahnya. Tapi aku bertekad, jika anak-anakku sudah besar, ototnya sudah kuat, kami akan pulang kampung. Kami akan jiarah ke pusara ompungnya dan bertemu sanak pamili.
Saya berdoa ada
Saya pernah berfikir akan membentuk