fashion pria

Kapoldasu di DPRDSU:
Premanisme dan Mafia Bisa Diberantas Asal Ada Saksi

Medan (Lapan Anam)
Kapolda Irjen Pol Nanan Soekarna melakukan pertemuan mendadak dengan Ketua DPRD Sumut Abdul Wahab Dalimunthe di gedung dewan, Selasa (2/9). Didampingi beberapa perwira di lingkungan Polda, Nanan langsung masuk ke ruangan Wahab saat tiba di lokasi gedung dewan.

Kepada para wartawan usai pertemuan itu, Nanan membantah melakukan pembicaraan khusus dengan Wahab. "Ah, enggak, hanya silaturahmi. Sebab sayakan baru bertugas di sini. Sebelumnya bertugas di Kalimantan Barat," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, ujarnya, ia banyak menyerap informasi dan perkembangan Sumut dari politisi senior tersebut. "Beliau sangat responsif dan terbuka," ujarnya. Disinggung mengenai maraknya kembali premanisme dan mafia di Sumut setelah selama beberapa tahun sempat padam, Nanan berjanji akan mengatasinya.

Tetapi ia mengingatkan bahwa memberantas preman dan mafia membutuhkan kerja keras. "Harus ada saksi yang berani memberitahu bahwa ada aksi premanis atau mafia di suatu tempat," ujarnya. Jika tidak, ia khawatir hal itu justru akan mentok di pengadilan saat memasuki proses hukum lebih lanjut.

Karena itu ia memersilahkan masyarakat untuk melaporkan adanya preman atau mafia melalui saluran sms atau menelepon langsung ke pihak kepolisian. Mengenai perlindungan saksi kepada para pelapor, Nanan menilai hal itu bisa diberikan oleh polisi.

Apalagi, ucapnya, saat inipun akan ada Komisi yang akan memberi garansi untuk melindungi langsung para saksi atau pelapor atas sebuah peristiwa, termasuk dalam persoalan premanisme tersebut. "Di Jakarta sekarang inikan sudah ada lembaga yang menangani perlindungan terhadap saksi," ujarnya.

Lantas bagaimana kalau suatu saat sang saksi yang resmi dilindungi harus tampil di muka pengadilan untuk memberi kesaksian, Nanan menyebutkan hal itu sampai saat ini belum diatur. Tetapi ia menegaskan aparat kepolisian siap melindungi saksi yang melaporkan sebuah pelanggaran hukum. (ms)