Medan (Lapan Anam)
DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membantah anggapan umum yang menyebutkan akan mendukung Gubsu yang juga Ketua DPD PDI-P Sumut, Rudolf M Pardede, untuk maju sebagai cagubsu partai tersebut. DPP beralasan belum ada satupun nama yang mereka usung secara resmi untuk maju dalam pilkada 2008 itu.
Hal itu ditegaskan dua tokoh sentral partai tersebut, Taufik Kiemas dan Sekjen DPP PDI-P Pramono Anung, secara bersama-sama kepada para wartawan seusai acara peresmian dan pengukuhan PP Baitul Muslimin Indonesia Sumut di aula Institut Agama Islam Indonesia (IAIN) Medan, Sabtu (22/12).
"Yang namanya dukung mendukung itu sepenuhnya harus dilakukan sama rakyat. Jadi seperti kata Pak Sekjen (Pramono Anung -red) tadi dalam pidato sambutannya, semua balon Gubsu/Wagubsu itu bakal dipoling, bakal disurvei," ujar Taufik Kiemas didampingi Pramono Anung. Mengenai ketidakhadiran Rudolf dalam acara tersebut, Taufik enggan mengomentarinya.
Ia kembali menunjuk poling sebagai salahsatu keputusan DPP untuk menentukan cagubsu yang akan diusung. Mengenai pernyataan dukungannya kepada Mayjen Tri Tamtomo (mantan Pangdam Bukit Barisan) yang dia lontarkan beberapa waktu lalu, Taufik mengelak. Pramono Anung yang berdiri di sebelah kanan Taufik segera menyela wartawan dan menyebutkan penentuan cagubsu ditentukan melalui mekanisme yang berlaku.
"Mekanisme itu adalah pertama melalui rakerdasus (rapat kerja daerah khusus), di situ akan diketahui apakah ada dukungan dari cabang-cabang (terhadap balon Gubsu -red)," ujar Pramono Anung. Selanjutnya, balon Gubsu yang didukung cabang-cabang akan disurvei dan dipoling untuk kemudian hasilnya disampaikan secara terbuka pada masyarakat.
Poling dan hasil rakerdasus itu yang akan menjadi pegangan DPP untuk mengusung cagubsu yang diinginkan. Pramono juga menjamin apa yang terjadi di partai lain (PAN -red), di mana cagubsu yang akan diusung berbeda antara cagubsu keputusan pimpinan daerah dengan keputusan pusat. Saat ditanya ulang tentang dukungan Taufik Kiemas atas Mayjen Tri Tamtomo, Pramono mengelak dan menyatakan semua calon layak untuk diusung partai.
Pramono kembali membantah anggapan kalau Rudolf M Pardede tidak layak dan tidak akan diusung DPP. "Tidak ada statement seperti itu. Semuanya itu terlalu dikembang-kembangkan. Kita enggak pernah berfikir untuk bersikap atas dasar suka enggak suka. Semuanya kita perlakukan sama," ujarnya.
Disinggung tentang SK DPP PDI-P Nomor 428 tentang Penjaringan Kepala Daerah, di mana Gubernur incumbent yang juga kader partai akan diprioritaskan, Pramono membantah. "Yang menentukan rakyat dan yang memutuskan kemudian adalah DPP," ujarnya singkat. Pramono menyebutkan sistem yang mereka jalannkan terbukti sukses dalam berbagai pilkada. Dari 20 pilkada gubernur, 12 di antaranya berhasil mereka menangkan.
Pemilu 2009
Melihat Pramono Anung terus didesak wartawan, Taufik kembali berkomentar. "Yang penting calon yang kita usung itu Pancasilais seperti ideologi partai. Jadi buat apa kita kader sendiri tapi enggak satu ideologi. Kan lebih baik kita calonkan orang lain asal satu ideologi," ujarnya. Seakan tidak ingin ditanya tentang Rudolf, Taufik kemudian menyebutkan semua balon Gubsu yang mendaftar di PDI-P sangat Pancasilais.
Saat ditanya apakah cagubsu yang akan mereka usung nantinya berhubungan dengan Pemilu 2009, Pramono segera menyela. "Wah Mas (Pramono memanggil Taufik Kiemas dengan sebutan Mas -red), kita dah dijebak wartawan ini, Mas," ujarnya. Taufik lalu menukas Pramono. "Jawab aja. Memang begitu kok (tujuan PDI-P). Enggak mungkin dong kita pilih cagub yang enggak memenangkan kita (pada pemilu 2009 -red)," tegasnya. (ms)