fashion pria

H Bahdin Nur Tanjung SE MM

Petarung Dari Tanah Barus

BAGI masyarakat Sumatera Utara (Sumut), nama Bahdin Nur Tanjung SE, MM sudah tak asing lagi. Maklum, selain sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dia juga mantan ketua KNPI Sumut priode 1998-2001. Dan pekan lalu, Partai Bulan Bintang (PBB) Sumut menetapkan namanya menjadi bakal calon (Balon) Wagubsu yang akan diusung di Pilgubsu 2008.
Kifrahnya dalam berbagai kegiatan akademik dan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), membuat pria kelahiran Barus 8 Januari 1964 itu, cukup populer dikalangan masyarakat. Keterlibatannya dalam momen-momen penting di daerah ini, menempatkan sosok Bahdin Nur Tanjung begitu dekat, akrab dan bersahaja.
Sampai saat ini Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Sumut priode 1988-1993 itu, masih memegang sejumlah jabatan penting di organisasi. Antara lain Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sumut,Ketua Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Sumut,Anggota Dewan Penasehat Majlis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut,Wakil Ketua Badan Akreditasi Sekolah Sumut, Dewan Penasehat KNPI Sumut,Anggota MPI KNPI Pusat, Tim Ahli Badan Standar Pendidikan Nasional, Rektor Pembina Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aceh-Sumut dan Sumbar, anggota dewan penyantun KONI Sumut.
Jabatan yang dipegangnya itu, sekaligus menjadi nilai plus seorang Bahdin, sebagai tokoh muda enerjik yang berdedikasi. Dia anak desa bermental kota. Dia ilmuan yang agamis tapi berjiwa sosial. Di dalam Bahdin ada perpaduan mental keagamaan yang kental, tapi bervisi masa depan. Bahkan dari sejumlah jabatan yang pernah dipegangnya, dimaklumi betapa Bahdin memiliki talenta kepemimpinan.
Ketika gonjang-ganjing Pilgubsu 2008 mengemuka, nama Bahdin pun ikut diperbincangkan dan makin berkibar diranah publik.
Pencantuman namanya sebagai Cawagubsu dalam usulan PBB Sumut, mengisyaratkan betapa priode 2008-2013 disebut sebagai eranya kaum muda.
Cukup Pas
Banyak pihak berpendapat, sosok Bahdin Nur Tanjung sangat ideal jika berpasangan dengan H Syamsul Arifin SE, Bupati Langkat yang juga mantan Ketua KNPI Sumut. Apalagi Syamsul yang seniornya tersebut juga diplot PBB Sumut sebagai Cagubsu yang akan diusung di Pilgubsu 2008. Mudah-mudahan Koalesi Parpol Islam juga akan menetapkan Syamsul sebagai satu-satunya Cagubsu yang akan diusung secara bersama di Pilgubsu.
Duet tokoh muda Syamsul dan Bahdin dipandang ideal, karena merupakan perpaduan antara pengusaha dan akademisi. Pasangan junior dengan seniornya, akan menjadi paduan serasi menghadapi tantangan yang menghadang didepan.
Syamsul Arifin yang berjiwa wiraswasta dipadukan dengan Bahdin yang akademis dan religius, akan menjadi paduan mirip simpony yang cukup pas. Apalagi, Syamsul yang dua periode menjadi Bupati Langkat, sudah terbukti memiliki kemampuan manajerial, leadership, pengalaman dalam (birokrasi) pemerintahan. Dia memahami hakekat otonomi daerah dan mampu menerjemahkannya ke dalam bentuk langkah-langkah kebijakan. Dia sudah terbukti mampu menwujudkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan otonomi, dan memberikan pelayanan yang optimal kepada publik sebagai ujung tombak otonomi daerah itu sendiri.
Ketika ditemui Medan Pos di ruang kerjanya kampus UMSU Jalan Muhktar Basyir Medan soal petetapan PBB Sumut mengusulkan Bahdin menjadi Cawagubsu, ayah lima orang anak dan suami dari Hj Mega Magdalena Batubara SH,MKn ini mengaku sangat terharu. Dia bersyukur atas penetapan itu dan berjanji tidak akan mengecewakan kepercayan yang diberikan PBB Sumut, dengan mencari dukungan ke Parpol lain guna memperoleh sampan ikut bertarung di Pilgubsu.
Bagi PBB Sumut sendiri, penunjukan Bahdin sebagai salah satu nama yang akan diusulkan sebagai Cawagubsu bukan tanpa alasan. Karena dari sejumlah nama yang mendaftar sebagai Balon Wagubsu, Bahdin dianggap paling kapabel.
Bahdin dinilai memiliki trackrecord yang baik, dibuktikan dengan perjalanan karirnya dalam dunia akademis dan organisasi massa berbasis Islam di PW Muhammadiyah Sumut. Dan selama perjalanan karirnya memimpin KNPI Sumut dan Rektor UMSU, Bahdin memiliki kepemimpinan yang cukup santun, yang dapat ditauladani dan bervisi membangun.
Kepiawaiannya merebut berbagai posisi penting di jabatan organisasi dengan kepemimpinan yang sejuk, mencitrakan Bahdin sebagai figur tokoh berjiwa petarung. Figur seperti ini sangat dibutuhkan di Sumut untuk bisa segera melakukan perubahan bagi kesejahteraan rakyat. Sumut yang dikenal keras dalam berbagai hal, butuh pimpinan yang tegas, tidak mencle-mencle.
Pola kepemimpinan Bahdin, dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Keterlibatannya selama ini dalam berbagai kegiatan sosial di KNPI Sumut, PW Muhammadiyah Sumut dan UMSU sendiri, mengharuskan dia selalu terbiasa dekat dengan rakyat. Karena itu, Bahdin dinilai memiliki kemauan akselerasi perubahan yang cepat, dan berani mengambil risiko dalam upaya mensejahterakan rakyatnya.
Berdasarkan pengalamannya memimpin Ormas islam di Sumut serta memimpin Universitas kebanggaan ummat, sosok Bahdin diyakini mampu mengubah komitmen kapitalis yang tadinya untuk rekan dan keluarga menjadi kepentingan masyarakatnya.
Lalu bagaimana pandangannya terhadap Sumut kedepan ? Persoalan krusial di Sumut selama ini kata Bahdin, antara adalah belum maksimalnya peran pemerintah mempasilitasi kepentingan rakyat. Karenanya jika kelak dipercaya menjadi Wagubsu dia bersama Gubsu akan membenahi inprastuktuktur,pendidikan dan kesehatan serta kepentingan rakyat lainnya.
Pria yang menamatkan pendidikan SD Muhammadiyah, Tsanawiyah Muhammadiyah dan SMA Negeri di Barus ini mengatakan, kebersamaan antar daerah juga harus dibangun.
"Kita perlu menegakkan kewibawaan pemerintah provinsi dimata pemerintah Kabupaten/kota", kata mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta itu. (Mayjen Simanungkalit)