Medan (Lapan Anam)
Kinerja koalesi partai pendukung pasangan Cawapres diyakini tidak akan maksimal, menyusul tidak solidnya partai menggalang kekuatan sampai ke daerah.
“Kinerja koalisi parpol pendukung Cawapres tidak akan maksimal, karena faktanya pendukung partai tidak satu komando dari tingkap pusat sampai ke daerah”, tutur Anggota DPRD Sumut, Rafriandi Nasution SE, MT menjawab wartawan di Medan, Selasa (9/6).
Dalam berkoalisi, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, serta Partai Indonesia Sejahtera (PIS), PNI Marhaen, dan sejumlah partai gurem lainnya.
Sementara pasangan SBY-Boediono yang menempati nomor urut 2 didukung 24 parpol, diantaranya Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan sejumlah partai lainnya.
Demikian juga Pasangan JK-Win hanya didukung Partai Golkar dan Partai Hanura, yang merupakan partai pengusung kedua pasangan tersebut.
Namun kenyataannya di lapangan, meski sejumlah parpol peserta koalisi telah bertekad untuk memenangkan suatu pasangan capres, kenyataannya di tingkat daerah anggota parpol peserta koalisi justru mengambil langkah berbeda.
Menurut Rafriandi, hal ini sangat memungkinkan mengingat sejumlah alasan tertentu. Seperti Partai Amanat Nasional (PAN), meski di tingkat pusat PAN sudah bertekad mendukung SBY-Boediono, namun di tingkat arus bawah kader PAN ramai-ramai mendukung pasangan Mega-Prabowo.
Namun Rafriandi yang juga Wakil Ketua DPW PAN Sumut ini secara pribadi mengaku justru menjadi simpatisan pasangan Capres-Cawapres no urut 3, Jusuf Kalla –Wiranto.
Dia juga menyatakan keraguannya bahwa kader parpol lain juga akan mengikuti perintah DPP dalam dukung mendukung salah satu capres. “Seperti PKS yang selama ini dikenal sebagai partai yang solid, meski di tingkat elit mereka komitmen mendukung SBY-Boediono, namun saya ragu apakah di tingkat bawah mereka juga akan melakukan serupa. Sebab menantu Wiranto adalah kader PKS,” kata Rafriandi. ***