fashion pria
Megawati Akan Panen Padi “eMeSPe” di Sumut

Medan,(Lapan Anam)

Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan memanen padi varietas "eMeSPe" (Mari Sejahterakan Petani) di sejumlah daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

"Ketua Umum akan datang memanen padi varietas baru itu bulan depan," kata Ketua DPP PDI-P Theo Syafei di sela panen perdana padi varietas "eMeSPe" di Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Selasa (5/2).


Ia mengatakan Megawati akan memanen padi unggul yang sudah bisa dipanen dalam waktu 95 hari itu pada beberapa kabupaten di Sumut, termasuk di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai.

"Setelah itu baru Ketua Umum akan melakukan hal yang sama di beberapa kabupaten di Sumbar," katanya.

Namun demikian Theo Syafei memastikan panen padi varietas "eMeSPe" di Sumut dan Sumbar tersebut baru sebatas langkah awal sebagai pengenalan padi varietas baru itu kepada masyarakat.

Pada Maret 2009, Megawati Soekarnoputri bahkan dijadwalkan melakukan panen padi varietas yang sama yang luasnya mencapai 4 juta hektare yang tersebar hampir di seluruh provinsi di tanah air.

"Padi yang akan dipanen sekitar Maret 2009 itu masih varietas 'eMeSPe', hanya saja bukan lagi disebut dengan varietas 'Mari Sejahterakan Petani' melainkan varietas 'Megawati Soekarno Putri'," katanya.

Untuk kelangsungan program panen padi seluas 4 juta hektare itu, PDI- P akan membagi-bagikan bibit padi varietas "eMeSPe" secara gratis kepada para petani. Bibit akan disediakan para anggota legislatif PDI- P dari seluruh penjuru tanah air.

"Program panen padi varietas 'eMeSPe' seluas 4 juta hektare itu harus terlaksana karena ini merupakan perintah Ketua Umum," kata Theo Syafei.

Pada bagian lain ia mengatakan, PDI-P menilai program pengembangan padi varietas "eMeSPe" di areal seluas 4 juta hektare itu sebagai sesuatu yang penting mengingat dewasa ini masyarakat semakin kesulitan mendapatkan beras.

Kalau beras ada, harganya terus melambung tanpa terkendali, sementara di sisi lain pemerintah terus saja melakukan impor beras.

Menurut dia, rakyat bisa tenang, tidak bergejolak dan tidak memiliki keinginan untuk berevolusi jika mereka tidak lagi memikirkan masalah perut. Karena itu PDI-P kini mencoba memberi perhatian lebih kepada para petani.

"Yang 'mengisi perut' kita itu petani, bukan Presiden. Beras adalah karya besar petani, karena itu kita sangat peduli dengan nasib petani," ujar Theo Syafei.(ms)