fashion pria

85 Persen Guru di Sumut Belum Lulus Sertifikasi

Medan (Lapan Anam)

Rektor Unimed Syawal Gultom mengakui sebagian besar guru di Sumut belum berbasis kompetensi. Bahkan 85 persen belum lulus sertifikasi akibat lemah dalam protofolio dan pengembangan profesi.

“Rendahnya persentase peserta yang lulus dari asesmen portofolio yakni 10 persen untuk guru Diknas dan 15 persen guru Depag”, katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRDSU dipimpin ketuanya Rafriandi Nasution SE,MT di gedung dewan, Senin (1/2).

Diungkapkannya, ada 12 catatan penting dari prosedur rangkaian kegiatan sertifikasi guru, diantaranya guru yang lulus melalui asesemen portofolio sangat kecil (15 %), tidak lulus 85 persen, akibat kesulitan memenuhi karya pengembangan profesi atau nilai O, informasi yang dikirim dari kabupaten/kota ke Diknas sering mengalami kendala teknis dan catatan lainnya.

Padahal, katanya, nilai positip sertifikasi guru tujuannya untuk kesejahteraan guru, karena guru yang sudah disertifikasi mendapat tunjangan guru 1 x gaji pokok guru, karena tahun 2008, pusat telah mengalokasikan anggaran di APBN untuk 200 guru yang disertifikasi.

Kadisdiknas Sumut Taroni Hia menyebutkan, jumlah guru negeri/swasta di Sumut mencapai 152.930 guru yang harus disertifikasi, tapi quota dari pusat hanya 112.616 guru. Karena itu, perlu penambahan quota peserta diklat sesuai kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing dan diharapkan pusat menambah anggaran mengikuti kualifikasi S1/D4.

Karena itu, Rafriandi Nasution selaku pimpinan rapat menyimpulkan,masalah sertifikasi guru harus dibicarakan kembali ditingkat pimpinan masing-masing instansi terkait, karena terkait masalah data yang belum sinkron merupakan tugas LPMP mengundang LPMP kabupaten/Kota dan Pemkab/Pemko se-Sumut.

Untuk pensosialisasian sertifikasi guru, merupakan tugas Diknas Propsu dan Unimed dan masalah followup sertifikasi guru, perlu dilakukan koordinasi, sinkornisasi dan parrtissipasi kabupaten/kota dan semua stakeholder akan terlibat dalam pertemuan selanajutnya, sedangkan masalah tunjangan profesi perlu disepekati berapa bisa ditampung di APBD Sumut. (ms)