MEDAN – Ikan Salae Sibahut kini makin laris manis sebagai makanan kuliner yang diburu masyarakat. Khsusnya dalam bulan Ramadhan tahun ini, Ikan Lele khas Medan yang diawetkan dengan teknologi pengasapan semi modern itu laku keras di pasaran.
“Pesanan Ikan Salae Sibahut naik 300 persen dari hari biasa”, kata Ahmad Waridi tadi sore.
Pria yang menjual Ikan Salae Sibahut dengan system online lewat www.khasmedansatu.com, mengatakan sasaran penjualan sudah merambah ke luar Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pesanan rata-rata 10 kg, yang dikirim melalui jasa kurir JNE.
Disebutkan, Ikan Salae Sibahut masih menjadi makanan pavorit bagi warga Medan sekitarnya, khususnya dari masyarakat Mandailing dan Sipirok. Selama ini Ikan Salae Sibahut juga telah menjadi andalan utama di Rumah Makan Mandaling yang ada di kota Medan dan sejumlah lokasi di jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).
“Umumnya Ikan Salae sibahut dijadikan untuk masakan Gulai Ikan Sale dan campuran Gulai Daun Ubi Tumbuk”, kata Waridi.
Menurutnya, Ikan Salae Sibahut kini dikelola secara professional guna memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat. Dibawah bendera CV Mitra Waridi Investama di Marindal I, Ikan Salae Sibahut diproduksi dengan pengawetan menggunakan teknologi pengasapan semi modern.
Karena banyaknya permintaan dan untuk memudahkan distribusi, Ikan Salae SIbahut kini dapat dipesan melalui online.
Konsumen cukup mengklik www.ikansalaemedan.blogspot.com atau www.khasmedansatu.com, pesanan dapt dikirimkan tanpa harus membuang waktu ke pasar dengan kemacetan lalulintas yang menjengkelkan. (Jen)